Puncak Macet Horor Belasan Jam, Warganet: Omicron Gak Berlaku!

Pada momen akhir pekan kemarin, kawasan wisata Puncak dirundung macet belasan jam. Warganet pun kembali nyinyir.

Dihimpun detikcom, Senin (28/2/2022), kawasan wisata Puncak kembali ketumpahan wisatawan pada hari Minggu pekan lalu (27/2). Tak mengapa, akhir pekan lalu memang berbarengan dengan long weekend hingga hari Senin ini.

Di lapangan, banyak wisatawan yang mengaku terkena macet dengan durasi 9-12 jam. Baik kendaraan roda dua atau roda empat hingga bus wisata, semua berhenti di jalan bak parkiran umum.

Menurut penuturan pihak kepolisian, kemacetan klasik itu terjadi akibat meningkatnya volume kendaraan yang membawa wisatawan di momen akhir pekan. Hal itu diperparah dengan sistem One Way yang situasional dan mengikuti jam.

"Kebetulan mungkin karena libur panjang ya, terus volume kendaraan roda dua dan empat meningkat dan tadi siang itu sekitar jam 2 ada mobil mogok di enam titik yang berbeda, jadi terjadi penyempitan," ujar Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin terpisah.

Kepadatan kendaraan menuju jalur wisata Puncak di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022). Tingginya antusiasme masyarakat untuk berwisata pada libur akhir pekan dan libur Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, mengakibatkan kepadatan kendaraan di jalur Puncak Bogor sehingga Satlantas Polres Bogor melakukan rekayasa buka tutup jalur untuk mengurai kepadatan kendaraian (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Selain itu, kemacetan horor Puncak juga ramai diperbincangkan di dunia maya. Tak sedikit warganet yang kontra dengan fenomena macet di Puncak itu.

Mayoritas merasa prihatin, pasalnya Indonesia masih berjuang menghadapi pandemi COVID-19 varian Omicron yang masih merajalela.

"Semua terserah masing-masing mau hidup tetap dibawah ancaman pandemi seperti sekarang ini atau ingin hidup sehat dan bebas, tetapi yang harus diingat bahwa apa yang dilakukan dan dijalani sekarang menyangkut kesehatan dan keselamatan orang banyak. #staysafe," tulis Addo.

"Omicron gak berlaku.. Indonesia dilawan," tulis Dorez.

"Niatnya refreshing menuju puncak.. mudah2an ga bikin kasus cov menuju puncak juga," ujar Den Jaka.

Dalam kasus ini, nyinyiran warganet dapat dilihat sebagai kritik yang positif. Walau kasus COVID-19 disebut tengah melandai, tapi momen liburan panjang kerap menjadi pemicu meningkatnya kembali kurva.

Semoga saja tidak kali ini..