Desa Keciput di Belitung, Bisa Wisata Sekaligus Lestarikan Penyu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Desa Keciput di Belitung, Bisa Wisata Sekaligus Lestarikan Penyu

Putu Intan - detikTravel
Senin, 28 Feb 2022 14:25 WIB
Sandiaga di Desa Keciput, Belitung
Foto: dok. Kemenparekraf
Belitung -

Desa Wisata Keciput di Belitung tak cuma indah tetapi juga berperan dalam melestarikan penyu. Selain itu, di sana juga dijual madu yang lezat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sempat berkunjung ke desa yang terletak di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung itu. Ia datang ke sana untuk melakukan sosialisasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Sandiaga sempat membeli ikan segar untuk pakan tukik (anak penyu) di mana sejak pandemi COVID-19 ini terjadi kekurangan pakan karena sepinya pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berikan sumbangan pangan tukik yang kita beli dari nelayan. Sehingga para nelayan juga bisa menikmati begitu juga persediaan untuk makanan tukik," katanya dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (28/2/2022).

Penurunan jumlah wisatawan berdampak pada nihilnya penghasilan dan mengalami kesulitan dalam merawat pertumbuhan penyu. Namun, desa wisata ini bisa bertahan dengan inovasi sehingga bisa bertahan.

ADVERTISEMENT

Sandiaga menuturkan, Desa Wisata Keciput adalah salah satu paket lengkat suatu desa wisata. Di desa tersebut sudah ada tempat kunjungan wisata dan juga home stay yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan bila berkunjung di desa tersebut.

"Ini adalah salah satu desa wisata yang cukup mumpuni, karena semuanya juga ada," katanya.

Sandiaga di Desa Keciput, BelitungSandiaga di Desa Keciput, Belitung (dok. Kemenparekraf)

Selain itu, Desa Wisata Keciput juga memiliki kuliner khas yang jadi andalan yakni madu Trigona. Namun, ada kendala dari pemasaran produksi madu tersebut sehingga Sandiaga membantu dengan memborong produk tersebut.

"Setelah ini kita harapkan madu Trigona bisa dikenal oleh publik, dan bisa meningkatkan perkembangan ekonomi bangsa khususnya desa Keciput," ujarnya.

Kemudian, Sandiaga juga tertarik dengan adanya home stay yang ada di Desa Keciput. Pasalnya, home stay yang ada juga sudah memenuhi kriteria sebagai home stay yang sangat nyaman, bahkan, saat mendapatkan penjelasan dari Pak Ringgo selaku pemiliknya dikatakan kalau home stay-nya pernah mendapatkan penghargaan sebagai juara pengelola terbaik.

"Ini yang bisa kita contoh, jadi homestay terbaik, dan sekarang juga tidak pernah kosong padahal lagi pandemi ada penghuninya," tukasnya.

Menurutnya, melalui ajang ADWI 2022 ini pihaknya ingin mencari desa-desa wisata baru di Indonesia yang dinilai menyimpan banyak potensi.

"Saat itu kami mengunjungi desa-desa wisata inspiratif yang menjadi contoh bagaimana desa wisata bisa menggerakkan perekonomian pasar," jelasnya.

Dari situlah, ia berharap desa-desa wisata lainnya bisa ikut ajang ini dan menggali segala potensi yang ada untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal setempat.

"Di tahun 2022 kami mempelajari kekurangan yang mungkin bisa kami perbaiki di tahun ini. Dengan percaya diri kami menambah jumlah pendaftar yakni sebanyak 3.000 desa wisata. Kami berharap menemukan desa-desa wisata baru di tahun ini," ujar Sandiaga.

Dia menegaskan, alasan pihaknya menaikkan jumlah desa wisata yang ikut dalam ajang ini karena pada ADWI 2021 mendapatkan antusiasme yang besar. Diharapkan tahun ini bisa mendapatkan peserta yang lebih banyak lagi.

"Saya mengingat pada tahun lalu ketika pendaftaran, kami hanya menargetkan 10 persen dari total desa wisata, yakni hanya 700 desa. Tapi, kami dikejutkan oleh fakta bahwa antusiasme pendaftar hampir tiga kali lipat dari target yang kami tentukan saat itu," ungkap Sandiaga.




(pin/rdy)

Hide Ads