Di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang belum juga berhenti, Perusahaan penyewaan penginapan Airbnb menyatakan akan menampung hingga 100 ribu pengungsi tanpa biaya.
Dalam catatan PBB hingga Senin (28/2) sore ini, sekitar 500 ribu orang Ukraina kini telah meninggalkan tanah air mereka, dengan jumlah yang diperkirakan akan terus bertambah.
Kepala Eksekutif Brian Chesky dan Joe Gebbia, ketua Airbnb.org, telah mengirim surat kepada para pemimpin Polandia, Rumania, Jerman dan Hungaria untuk menawarkan bantuan menampung para pengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reuters melaporkan setidaknya 300 ribu pengungsi Ukraina telah memasuki Uni Eropa setelah invasi Rusia dimulai pada Kamis (24/2) lalu.
Berdasarkan peraturan, orang yang menyediakan tempat tinggal sementara bagi pengungsi selama krisis akan bekerja sama dengan pemerintah untuk membantu memenuhi kebutuhan di setiap negara termasuk menyediakan masa inap jangka panjang.
Saat ini invasi militer Rusia di Ukraina masih bergulir. Tim pemantau hak asasi manusia PBB mencatat sedikitnya 102 warga sipil tewas dan 304 lainnya terluka di Ukraina.
Angka ini jauh lebih rendah dibanding data Kementerian Dalam Negeri Ukraina yang menghitung 352 warga sipil terbunuh dalam invasi Rusia sejak 24 Februari, setidaknya 14 orang di antaranya anak-anak.
Selain itu ada 1.684 orang yang mengalami cedera, termasuk 116 anak-anak. Saat ini Rusia dan Ukraina tengah melakukan perundingan di perbatasan Belarusia untuk meredam konflik.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol