Waduh, Turis Rusia di Bali Kesulitan Tarik Uang Tunai

Turis Rusia di Bali rupanya kesulitan mengambil uang tunai dari rekening mereka. Ini karena sanksi ekonomi pada Rusia atas invasi ke Ukraina.

Salah seorang turis Rusia, Konstantin Ivanov bercerita ia mencoba menarik uang dari rekening bank Rusia melalui mesin ATM di Bali. Sayangnya, transaksi itu diblokir.

Sebagaimana diketahui, sanksi pada Rusia juga terlihat dari pemblokiran akses pada bank-bank Rusia. Ini berdampak pada warga Rusia yang berada di luar negeri sehingga mereka harus mencari uang tunai atau beralih ke transaksi kripto untuk bertahan hidup.

"Ini telah menciptakan masalah besar bagi kami. Kami benar-benar kehilangan sumber keuangan kami, seperti mereka telah benar-benar dibekukan dan kami tidak dapat menggunakannya sama sekali di sini," kata Ivanov seperti dikutip dari Reuters.

Ivanov juga mengatakan, ia kemungkinan akan mencari pekerjaan di Indonesia apabila kondisi tak membaik.

Manajer sebuah kafe lokal Rifki Saldi Yanto, mengatakan dia telah melihat penurunan pelanggan Rusia dalam beberapa hari terakhir dan banyak yang sekarang membayar dengan uang tunai daripada kartu kredit.

Sementara itu Kedutaan Rusia di Jakarta sendiri belum memberikan komentar atas hal ini.

Bali memang menjadi tujuan liburan populer bagi turis Rusia. Mereka berbondong-bondong pergi ke Pulau Dewata begitu penerbangan internasional ke Bali dibuka pada 4 Februari 2022.

Sepanjang Februari tercatat sekitar 1.600 turis asing datang ke Bali. Dari jumlah tersebut, turis Rusia termasuk yang paling banyak.

"Sejak pembukaan Bali bagi wisman, sudah lebih dari 1.600 wisman yang datang ke Bali sampai hari kemarin (Sabtu, 26 Februari)," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers seperti dikutip detikTravel, Rabu (2/3/2022).

"Rusia, Australia, Prancis, Amerika serta Belanda mendominasi wisatawan yang datang ke Bali," ujarnya.

Video: Delegasi Rusia Ungkap Arahan Putin soal Negosiasi Perdamaian

Video: Delegasi Rusia Ungkap Arahan Putin soal Negosiasi Perdamaian