Hujan masih jadi momok jelang perhelatan MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia. BRIN pun digandeng untuk mengusir hujan.
Rencana itu diutarakan oleh Menparekraf Sandiaga Uno dalam unggahan di laman Instagram terbarunya. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun ikut membantu.
"Berkaca kepada event WSBK tahun lalu, untuk mengantisipasi agar cuaca bisa kondusif kami telah menyiapkan beberapa alternatif termasuk Teknologi Modifikasi Cuaca dengan melibatkan BRIN, BMKG dan TNI AU. Agar ajang balap internasional @motogp di Mandalika ini bisa berjalan dengan lancar," kata Sandiaga, Kamis (17/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Harsoyo, koordinator laboratorium pengelolaan TMC-BRIN, mengatakan akan menyemai awan konvektif di sekitar wilayah Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami akan segera persiapkan eksekusi penyemaian awan untuk menghujankan awan (konvektif) itu, jauh-jauh sebelum sampai ke Mandalika," ujar Budi kepada CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon.
Awan konvektif yang diprediksi bakal mengguyur hujan di Sirkuit Pertamina Mandalika itu, kata Budi bakal disemai menggunakan garam di sekitar wilayah timur dan tenggara Mandalika.
Dengan demikian ia berharap hujan itu tak akan mengguyur wilayah Sirkuit Pertamina Mandalika pada saat balapan MotoGP Mandalika berlangsung.
Budi menyebut BRIN bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara (AU) untuk menyemai awan dengan garam. TNI AU mengerahkan satu unit pesawat Casa 212-200 dari Skadron IV Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Dia mengatakan proses rekayasa cuaca dilakukan mulai hari ini sampai 20 Maret. Setiap harinya akan melakukan 2 sampai 3 kali penerbangan, dengan membawa 800 kilogram garam. Menurutnya upaya ini diharapkan menekan curah hujan berlebih di lokasi sirkuit.
"Siklus cuaca memang harian, bahkan jam-jaman. Jadi dampak modifikasi cuaca memang untuk skala harian atau jam-jaman juga, tidak sampai mingguan atau bahkan bulanan. Cuaca beda dengan iklim ya," kata dia.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gelaran MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Nur Siti Zulaicha mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terjadi pada latihan bebas, Jumat (18/3).
Selanjutnya pada sesi hari kedua latihan bebas dan kualifikasi pada Sabtu (19/3) diperkirakan cerah berawan hingga hujan sedang pada siang hari sampai sore hari.
Sedangkan menurut BMKG, pada 20 Maret diperkirakan hujan sedang hingga lebat pada siang sampai malam hari.
MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika akan berlangsung pada 18-20 Maret. Ini adalah balapan musim perdana MotoGP di Indonesia, setelah 25 tahun lalu berlangsung di Sentul, Bogor.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol