Horor di Mariupol, Foto-foto Drone Tunjukkan Hancurnya Kota Itu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Horor di Mariupol, Foto-foto Drone Tunjukkan Hancurnya Kota Itu

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Sabtu, 19 Mar 2022 06:15 WIB
A man walks with a bicycle in a street damaged by shelling in Mariupol, Ukraine, Thursday, March 10, 2022. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Foto: Kota Mariupol di Ukraina (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Mariupol -

Kota Mariupol di Ukraina hancur diserang militer Rusia. Foto-foto dari drone yang diterbangkan di sana menunjukkan betapa hancurnya kota itu.

Kondisi kota Mariupol yang berada di sebelah tenggara Ukraina sungguh sangat memprihatinkan. Mirip seperti di 'neraka', begitu warga Mariupol mendeskripsikan kota dimana mereka tinggal.

Dilansir detikTravel dari CNN, Sabtu (19/3/2022), dari foto-foto drone, terlihat betapa hancurnya kota Mariupol. Serangan bertubi-tubi dari militer Rusia di kota ini sudah berlangsung sejak tanggal 1 Maret 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 2.500 penduduk sipil di kota Mariupol meninggal dunia akibat serangan tentara Rusia. Sedangkan 350 ribu orang lainnya masih terjebak di dalam kota itu. Mereka bertahan hidup tanpa aliran listrik, air dan pemanas ruangan.

"Tidak ada ketenangan di Mariupol. Kami terpaksa harus meninggalkan kota ini di bawah perlindungan," ujar Lidiia, salah seorang warga Mariupol.

ADVERTISEMENT
A satellite image shows a multispectral view of craters in a field and damaged buildings, in the Zhovtneyvi district, in the western section of Mariupol, Ukraine March 12, 2022. Satellite image Β©2022 Maxar Technologies/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES. DO NOT OBSCURE LOGO.Mariupol, Ukraina Foto: via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES

"Kami berbicara dengan tetangga, mereka bilang situasi sekarang jauh lebih buruk. Jadi tidak ada orang yang tahu apakah mereka bisa meninggalkan Mariupol atau tidak," wanita berusia 34 tahun itu menambahkan.

Svitlana (57) juga merasakan horror yang sama di Mariupol. Dia membiarkan 17 orang mencari perlindungan di rumahnya karena rumah mereka hancur dihantam bom. Svitlana memasakkan sup untuk mereka di halaman belakang rumahnya menggunakan air hujan.

"Ketika perang terjadi, saya tidak mau pergi. Tapi ketika pesawat tempur mulai terbang di atas kami, situasi jadi sangat tidak memungkinkan untuk tinggal di sini," kata Svitlana.

A satellite image shows a multispectral view of craters in a field and damaged buildings, in the Zhovtneyvi district, in the western section of Mariupol, Ukraine March 12, 2022. Satellite image Β©2022 Maxar Technologies/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES. DO NOT OBSCURE LOGO.Mariupol, Ukraina Foto: via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES

"Anak saya masih di Mariupol. Saya sangat khawatir dengannya, tapi dia memutuskan untuk tetap bertahan. Saya tidak bisa membujuknya untuk pergi bersama saya. Ada banyak orang yang telah meninggalkan kota itu," sambungnya.

"Kemarin, toko bahan makanan terakhir di kota telah dibom. Saya membayangkan bagaimana orang-orang akan bertahan hidup sekarang?" ujar Svitlana dengan sedih.

Beberapa percobaan sudah dilakukan untuk membuat koridor evakuasi yang aman bagi warga sipil di Mariupol, tapi usaha itu selalu gagal beberapa hari terakhir ini. Bantuan kemanusiaan masih tertahan sebelum memasuki kota itu.

"Kebanyakan orang bertahan di ruang bawah tanah dan tempat penampungan dengan kondisi yang tidak layak bagi manusia. Tanpa ada makanan, air, listrik dan sistem penghangat. Seluruh dunia harus melihat apa yang terjadi di Mariupol," kata Petro Adriushchenko, penasihat walikota Mariupol.




(wsw/fem)

Hide Ads