Untuk mencegah maraknya praktik getok harga di tempat wisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mendorong digitalisasi sistem pembayaran tiket akomodasi pariwisata, manajemen parkir, dan pasar perdagangan.
Sandiaga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan PT Mitra Kasih Perkasa (MKP). MKP merupakan perusahaan penyedia e-ticketing.
Sandiaga mengatakan kegiatan ini merupakan upaya untuk membentuk ekosistem perekonomian baru yang adil dan berkelanjutan. Selain itu, dengan adanya digitalisasi ini diharapkan dapat membuka peluang usaha, memperluas lapangan kerja, dan membangkitkan perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pilot project, pelaksanaan digitalisasi sistem pembayaran akan dilakukan terlebih dulu di tiga badan otorita Kemenparekraf yakni Borobudur, Labuan Bajo, Danau Toba serta desa-desa wisata dan ekosistem ekonomi parekraf lainnya.
"Untuk pembayarannya saya nitip pesan harus inklusif, jangan eksklusif pakai platform apa, dibuka selebar-lebarnya untuk paymentnya , jadi membuka kesempatan buat semua player untuk bermitra. Saya melihat memang salah satu dari kolaborasi itu bagaimana kita berpikir tidak eksklusif, berpikir apa yang kita bisa menangkan, tapi apa yang kita kolaborasikan karena inilah tatanan ekonomi baru, dulu semakin untung semakin baik, sekarang semakin berdampak positif itu yang dicari, jadi payment-nya dibuka saja, bebas melalui platform apa," ujarnya.
Terus bagaimana dengan kesiapan jaringan tiket online objek wisata, mengingat sering kali tempat wisata seperti desa wisata sinyal suka susah masuk?
"Jaringan akan kita kerja sama dengan Kominfo, sebenarnya di Lombok seperti ini sudah 5G. Saya sudah berkoordinasi dengan Menkominfo Pak Johnny G Plate akan kita perbaiki, jaringan ini tidak hanya di kota besar tapi rural," ujar Sandiaga saat ditemui di Lombok beberapa hari lalu.
Sandiaga menambahkan dengan digitalisasi ini peluang untuk meningkatkan lapangan kerja di sektor pariwisata akan bertambah. Selain itu, dengan adanya digitalisasi ini dapat mempermudah target-target pelatihan yang nantinya dapat meningkatkan kualitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Menurutnya, pertukaran data dan informasi merupakan suatu dukungan untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Digitalisasi ini, lanjut Sandiaga, diharapkan tidak hanya dapat diimplementasikan pembelian tiket semata, namun juga dalam transaksi jual beli produk-produk ekonomi kreatif.
"Selain pelatihan, pendampingan dan pemasaran juga akan terbantu sehingga bisa memberikan kemudahan perizinan dan tentunya pelaporan keuangan serta pembiayaan. Jadi menurut saya digitalisasi itu menjadi game changer dari pola pengembangan UMKM ke depan," katanya.
(ddn/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol