Sandiaga: Kunjungan Wisman ke Bali Diprediksi Tembus hingga 3,6 Juta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga: Kunjungan Wisman ke Bali Diprediksi Tembus hingga 3,6 Juta

Sui Suadnyana - detikTravel
Jumat, 25 Mar 2022 10:31 WIB
Sandiaga Uno
Foto: Menparekraf Sandiaga Uno (Sui Suadnyana/detikcom)
Jakarta -

Penerapan kebijakan visa on arrival (VoA) dan pembebasan karantina bagi wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali diperluas menjadi 42 negara. Awalnya, kebijakan ini hanya berlaku bagi wisman dari 32 negara.

Seiring dengan hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memprediksi kunjungan wisman akan meningkat. Sandiaga memprediksi wisman ke Bali bisa tembus hingga 3,6 juta.

"Kita memprediksi 1,8 sampai 3,6 juta dari kunjungan wisatawan mancanegara. Jadi itu kita akan pantau terus," kata Sandiaga usai acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di The Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Sandiaga tak menyebut kapan target kedatangan wisman ke Bali hingga 3,6 juta tersebut akan dicapai. Ia berharap kedatangan wisman terus meningkat seiring perluasan kebijakan VoA dan bebas karantina.

"Mudah-mudahan dengan perluasan VoA dan bebas karantina ini (wisman ke Bali) terus meningkat dan seandainya ada revisi akan kami sampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sandiaga menyebut, bahwa kebijakan penghapusan karantina dan VoA ini bagus bagi pelaku pariwisata di Pulau Dewata. Menurutnya, hotel-hotel di Bali sudah mulai terisi. Penerbangan ke Pulau Dewata juga mulai sulit didapatkan.

"Ini (kebijakan tanpa karantina dan VoA) bagus ya, hotel-hotel mulai terisi, Bali susah dapat fligh ke Bali. Jadi tadi saya bilang tambah penerbangannya, hotel-hotel juga sudah mulai terisi," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Adapun 42 negara asal wisman yang mendapat penerapan kebijakan VoA yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Belanda, Belgia, Brazil, Brunei, Darussalam, Denmark, Filipina, Finlandia, Hungaria, India, Inggris, Italia, Jepang dan Jerman.

Kemudian ada Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Meksiko, Myanmar, Norwegia, Prancis, Polandia, Qatar, Selandia Baru, Seychelles, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Thailand, Tiongkok, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab serta Vietnam.

Dari daftar 42 negara tersebut, Republik Rakyat Tiongkok atau China nampaknya belum menyumbang banyak wisman ke Bali. Sandiaga memaparkan, hal itu lantaran adanya kebijakan yang ketat dari pemerintah negara setempat.

"China ini agak menunggu, karena China masih menerapkan zero COVID-19. Jadi penerapan zero COVID-19 ini mengakibatkan jika wisatawan kembali itu harus 14 hari karantina. Nah itu beban yang terlalu berat untuk wisatawan," jelasnya.

"Kita akan tunggu nanti, harapannya sih setelah mereka mengubah kebijakan terhadap wisatawan untuk mengunjungi Bali atau beberapa destinasi wisata lainnya," ungkap Sandiaga.

Selanjutnya, kata Sandiaga soal kebangkitan di tahun 2022

Di sisi lain, Sandiaga menjelaskan bahwa 2022 ini sebagai tahun kebangkitan. Karena itu, 2022 harus disikapi dengan kehati-hatian dan kewaspadaan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan disiplin.

"Dan menurut saya ada tatanan baru, ekonomi baru, bagaimana kita bisa bangkit, tapi dalam pengendalian pandemi yang baik. Jadi ada digitalisasi, ada keberpihakan pada UMKM, ada penciptaan lapangan kerja. Itu yang kita dorong," paparnya.

Seperti diketahui, Kemenparekraf juga telah membentuk tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) yang juga menunjang pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Tahun lalu, dalam tiga bulan di akhir 2021 ada lebih dari 150 ribu transaksi penjualan produk Bangga Buatan Indonesia dengan total nilai Rp36 miliar.



Simak Video "Video: Momen Liburan Sandiaga di AS Setelah Tak Lagi Jadi Menparekraf"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads