KJRI San Francisco memperkuat kerja sama diplomasi budaya dengan menggelar pertemuan bersama dengan Komunitas Gamelan yang beranggotakan bule-bule lokal.
Konjen RI San Francisco, Prasetyo Hadi, telah mengumpulkan dan membangun dialog dengan berbagai komunitas gamelan dan seni yang berada di wilayah San Francisco Bay Area (SFBA) pada Minggu (27/3) lalu.
Pertemuan itu diadakan di Wisma Indonesia dan dihadiri pengurus utama terdiri dari para cendekiawan, pakar, akademisi dan praktisi dari berbagai organisasi musik dan seni Indonesia di SFBA, mulai dari gamelan Bali, Jawa, Sunda (Degung), rampak kendang, penari, sinden, dan seniman lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan yang berlangsung serius tapi santai dan akrab itu membahas strategi penguatan diplomasi seni dan budaya Indonesia di wilayah kerja KJRI San Francisco.
"Keterlibatan dan sinergi berbagai pemangku kepentingan terutama kelompok musik dan seniman asal AS, akan semakin mendukung pelaksanaan diplomasi budaya Indonesia," tambahnya.
![]() |
Yang menarik dari pertemuan ini, sebagian besar pengurus, pakar, dan pelaku kelompok musik gamelan dan seni yang hadir merupakan warga AS.
Salah satu kelompok gamelan yang hadir, Gamelan Sekar Jaya, dipimpin oleh Gillian Irwin, seorang etnomusikologi lulusan Universitas California Davis, yang mahir dalam memainkan alat gamelan dan seni musik tradisional Sunda.
Pimpinan kelompok musik lainnya yang hadir, Amanda Rose Loveland, merupakan Direktur kelompok Gamelan Swarasanti. Sebagai alumnus penerima beasiswa darmasiswa di Institute Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung tahun 2018, ia lihai dalam memainkan Tari Jaipong dan Tari Topeng.
Ada juga Heather Sansky, yang juga penerima darmasiswa tahun 2008 di ISBI Bandung, yang kini menjadi salah satu koordinator senior sekaligus pemain Gamelan Jegog, Sekar Jaya di Berkeley.
Penampilan seni tradisional Indonesia yang dilakukan oleh warga AS dinilai akan menambah artikulasi seni dan daya tarik bagi warga AS lainnya terhadap Indonesia.
"Dedikasi dan kontribusi warga Indonesia di AS pada pertunjukan seni dan budaya patut dihargai, apalagi hal tersebut dilakukan oleh warga AS, tentunya menjadi aset sangat penting pula untuk meningkatkan daya tarik kemegahan budaya tradisional Indonesia," ujar Konjen Prasetyo.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda