Rencananya, pembangunan water fountain oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo ini mampu menjadi destinasi andalan Bumi Reog demi menunjang pendapatan asli daerah (PAD).
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengatakan, dalam pembangunan, pihaknya akan menggandeng serta Universitas Brawijaya Malang. Total anggarannya mencapai Rp 16,25 miliar.
"Dari bu Gubernur Khofifah, diberi Rp 6 miliar tahun ini untuk pembangunan water fountain. Diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi," tutur Giri kepada detikJatim, Rabu (30/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan ditargetkan selesai pada tahun ini. Namun rencana pembangunan dilaksanakan secara multiyears atau tak bisa diselesaikan dalam waktu setahun.
"Harus jadi (tahun ini) anggaran sudah dianggarkan Rp 6 miliar. Selebihnya pakai anggaran dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK)," ujar Giri.
Saat ini, pembangunan air mancur menari masih dalam proses penyusunan masterplane feasibility study (FS), perancangan detail enginering design (DED), dokumen lingkungan dan analisis mengenai dampak lalu lintas (andalalin), konstruksi hingga konsultan pengawas.
"Harus ada stretching keras, rapat gabungan ini dihadiri semua organ dan harus mematuhi timeline yang sudah ditetapkan bersama, ini ilmiah," tegas Giri.
Pembangunan air terjun menari di Telaga Ngebel ini bakal digelontor anggaran sekitar Rp 3,5 miliar dari pos APBD. Perinciannya yaitu, pembangunan tribun area senilai 1 miliar, pembangunan rumah panel atau kontrol Rp 760 juta dan pengadaan travo listrik Rp 1,5 miliar.
"Ini bukan bicara tegas tapi tidak mendasar, semua bisa dihitung. Dana kalau kurang ada di PAK agar cukup, kalau boleh jujur ini bantuan gubernur, dari provinsi masuk ke APBD kita," papar Giri.
Selama ini, PAD dari Ngebel merosot akibat pandemi COVID-19. Dengan adanya air mancur ini harapannya bisa menarik wisatawan datang ke Telaga Ngebel dan mendongkrak PAD.
"Kalau sudah jadi nanti pasti ada penambahan harga tiket disesuaikan dengan fasilitas yang ada supaya PAD kita naik," imbuh Giri.
Giri menambahkan data PAD Telaga Ngebel tahun 2021, realisasi PAD tercapai Rp 850 juta. Angka tersebut hanya separuh dari target PAD tahun 2021 sebesar 1,7 miliar.
Dia pun berharap, air mancur menari bisa meningkatkan PAD dua kali lipat. Adapun target pendapatan yang harus dikejar tahun ini berkisar di angka Rp 2,2 miliar.
"Itulah tujuan adanya percepatan, sejengkal rupiah yang dikeluarkan harus berdampak pada ekonomi masyarakat," pungkas Giri.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!