Maskapai Thai Airways tengah kekurangan uang karena minimnya operasi di masa pandemi COVID-19. Mereka kemudian menjual kursi pesawat untuk membayar utang.
Kursi-kursi pesawat yang dijual merupakan kursi edisi khusus dari pesawat Airbus A330-300. Sebanyak 30 pasang kursi dengan warna berbeda yakni ungu, merah muda, dan kuning dijual pada Selasa (28/3/2022).
Kursi-kursi tersebut berasal dari pesawat mereka yang tak dioperasikan. Penjualan dilakukan melalui laman Facebook TG Warehouse Sale.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepasang kursi dari kelas ekonomi dijual seharga 35.000 baht atau sekitar Rp 15 juta. Menurut maskapai, kursi yang dijual ini sudah dibersihkan secara menyeluruh dan dilengkapi sabuk pengaman.
Selain itu, kursi dapat digunakan untuk berbaring hingga 15 sentimeter jika dipasang di lantai dan 10 sentimeter untuk sebaliknya.
![]() |
Antusiasme masyarakat luar biasa. Agaknya para kolektor juga senang memiliki kursi pesawat yang dapat mengobati kerinduan mereka untuk terbang.
Kursi-kursi pesawat tersebut habis terjual dalam waktu kurang dari 1 menit. Total penjualan menghasilkan 1.050.000 baht. Kursi-kursi ini mulai dikirim pada awal Mei.
Berdasarkan keputusan dari Central Bankruptcy Court, Thai Airways mendapatkan restrukturisasi keuangan. Mereka mendapatkan keringanan untuk membayar cicilan utang.
Thai Airways membukukan laba bersih sebesar 55,11 miliar baht tahun lalu dengan pendapatan 81,52 miliar baht dan kerugian operasional sebesar 19,70 miliar baht.
Sejak 2020, perusahaan itu memang sudah kesusahan. Mereka melakukan pemangkasan karyawan hingga menjual 42 armadanya.
Untuk dapat bertahan hidup, Thai Airways berusaha menciptakan berbagai bisnis baru. Misalnya saja membuka restoran pop-up yang menyajikan makanan penerbangan. Mereka juga membuka toko online di Facebook yang menjual pernak-pernik pesawat seperti kursi tadi.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!