Kabar gembira datang dari Taman Nasional Tambora, Nusa Tenggara Barat. Mereka menyambut menetasnya elang flores.
Kabar tersebut begitu membahagiakan dunia konservasi. Kelahiran anak elang flores ini menjadi pencapaian yang luar biasa dari usaha pelestarian salah satu satwa yang terancam punah.
Anak elang flores itu kemudian diberi nama Febri. Sebelum menetas, aktivitas elang flores sudah terpantau sejak 21 Oktober 2021 di Karyasari. Saat itu, observer menemukan sarang elang flores.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada 12 Februari 2022, terpantau aktivitas sepasang elang flores di sekitar sarang. Selama 3 jam pengamatan, keduanya terlihat terbang dan hinggap di pohon-pohon sekitar sarang, seperti sedang mengawasi sarang.
Lalu pada 19 Februari 2022, observer berhasil melihat satu butir telur elang flores di dalam sarang. Pada 5 Maret, induk elang flores tampak mengerami sedangkan pejantan mengawasinya tidak jauh dari sarang.
Aktivitas semakin intense pada 17 Maret 2022 ketika terjadi perubahan warna bulu di bagian dada induk. Induk juga terlihat mengumpulkan makanan di sarang.
Barulah pada 26 Maret, berhasil terdokumentasi keberadaan seekor anak elang flores yang sudah menetas di sarang. Saat itu, anak elang flores ini diperkirakan sudah berusia 1-2 minggu.
Elang flores sendiri merupakan salah satu jenis raptor yang menyandang kategori terancam punah atau Critically Endangered (menurut IUCN). Kelestarian alam di Taman Nasional Tambora menjadi fokus untuk melindungi para satwa ini dari ancaman perburuan yang dapat membuat eksistensi mereka terancam.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom