Jabal Rahmah di Makkah menjadi salah satu lokasi yang ramai dikunjungi jemaah saat menunaikan ibadah haji ataupun umrah. Bukit di tengah Arafah ini diyakini menjadi tempat pertemuan pertama kali bagi Nabi Adam dan Hawa.
Nah, tempat ini akan memiliki fasilitas tambahan untuk mempermudah jemaah. Diberitakan oleh Saudi Gazette, sebuah perusahaan bernama Kidana Development mengumumkan peluncuran sebuah proyek dan facelift area yang berdekatan dengan Jabal Rahmah.
Dikutip dari Saudi Gazette oleh detik Travel, Kamis (7/3/2022), hal ini merupakan inisiatif yang bertujuan untuk mempercantik tempat suci tersebut. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan layanan dan fasilitas untuk para jemaah dan peziarah di sekitar Jabal Rahmah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek dari Kidana Development Company akan mencakup area seluas 200 ribu meter persegi dan akan membuat area lebih nyaman. Rencana proyek meliputi lahan parkir umum untuk bus dan kendaraan pengunjung, renovasi toilet serta pembangunan toilet baru.
Termasuk pula di dalamnya penerangan Jabal Rahmah dan sekitarnya serta pembangunan dan renovasi tiang-tiang untuk memercikkan air. Tak hanya itu, proyek juga mencakup pelestarian area hijau, area tempat duduk dan berjalan kaki, area di samping penjualan restoran dan kafe, sistem pemandu, menara pengawas hingga situs yang ditujukan untuk lembaga pemerintah yang melayani peziarah dan pengunjung.
Tak sedikit pengunjung yang datang ke Jabal Rahmah mengharuskan diri untuk mengusap sesuatu di puncak atau sampai menuliskan sesuatu agar doanya terkabul. Hal itu pun akhirnya ditindalkanjuti oleh Kerajaan Arab Saudi dengan membuat imbauan agar tak mengkultuskan Jabal Rahmah saat wukuf.
Diberitakan sebelumnya, Kerajaan Arab Saudi juga memasang papan imbauan agar tidak memberi penghormatan berlebihan saat mendatangi Jabal Rahmah. Imbauan itu ditulis dalam bahasa Arab, Indonesia dan Turki.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum