PM Malaysia Menunggu Lama di Bandara Dubai, 2 Diplomat Ditarik
Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PM Malaysia Menunggu Lama di Bandara Dubai, 2 Diplomat Ditarik

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 12 Apr 2022 21:04 WIB
In this photo provided by Prime Minister Office, Malaysias new Prime Minister Ismail Sabri Yaakob speaks at his office in Putrajaya, Malaysia, Friday, Aug. 27, 2021. Ismail retained mostly familiar faces in his Cabinet unveiled Friday, but vowed his government will be more open as it seeks to curb a worsening pandemic. (Prime Minister Office via AP)
Foto: AP/
Kuala Lumpur -

Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob harus menunggu lama di terminal kedatangan bandara Uni Emirat Arab untuk diperiksa paspornya. Imbas hal ini dua diplomat senior Malaysia di Uni Emirat Arab (UEA) dipanggil pulang karena dianggap gagal mengkoordinasikan urusan administratif dan logistik saat perdana menteri berkunjung ke UEA.

Seperti dilansir The Star, Selasa (12/4/2022), Wisma Putra atau Kementerian Luar Negeri Malaysia mengumumkan pada pekan ini bahwa dua diplomat senior yang ditarik pulang itu terdiri atas Duta Besar Malaysia untuk UEA dan Konsul Jenderal Malaysia di Dubai.

Disebutkan Kementerian Luar Negeri Malaysia bahwa keduanya telah gagal menjalankan tugas sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) untuk pejabat tinggi yang melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, khususnya kedatangan PM Ismail di Dubai pada 29 Maret lalu.

"Kegagalan ini itu membuat Perdana Menteri harus menunggu lama di terminal kedatangan normal untuk pemeriksaan paspor dan imigrasi," sebut Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataannya.

"Juga, tidak ada pengamanan seperti iring-iringan yang seharusnya disediakan untuk Perdana Menteri," imbuh pernyataannya.

Disebutkan juga oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia bahwa telah menjadi praktik wajar untuk kepala misi diplomatik Malaysia di luar negeri untuk menyediakan pengamanan dan iring-iringan untuk seorang PM Malaysia selama melakukan kunjungan kenegaraan.

Kementerian Luar Negeri Malaysia mencontohkan perlakuan yang diberikan kepada PM Ismail saat menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS), meskipun negara tuan rumah tidak memberikan 'status tamu'. Disebutkan Kementerian Luar Negeri Malaysia bahwa kepala misi diplomatik Malaysia di New York yang menyediakan pengamanan dan iring-iringan sesuai SOP.

"Dua diplomat juga gagal memberitahukan kepada Kementerian soal World Government Summit (WGS), yang digelar selama Dubai Expo. Wisma Putra baru mengetahui soal pertemuan puncak itu pada 30 Maret melalui sumber yang berbeda," ungkap Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataannya.




(ddn/ddn)