Bye Boarding Pass! Bandara Kuala Lumpur Pakai Sistem Pengenalan Wajah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bye Boarding Pass! Bandara Kuala Lumpur Pakai Sistem Pengenalan Wajah

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Rabu, 13 Apr 2022 23:13 WIB
Bye Boarding Pass, Bandara Malaysia Pakai Face Scanner
Foto: Face scanner di KLIA (Malaysia Airports)
Kuala Lumpur -

Boarding pass menjadi persyaratan bagi penumpang pesawat. Tapi ada sistem canggih di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia untuk menggantikan boarding pass.

Dikutip dari Lowyat oleh detikTravel, Rabu (13/4/2022), Malaysia Airports Holding Berhad (MAHB) secara resmi telah memulai penerapan wajah di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Dengan sistem yang baru ini, pelancong hanya cukup memindai wajah mereka saat melewati area keamanan dan boarding gate.

Inisiatif ini pada awalnya diumumkan pada Januari lalu. MAHB mengatakan akan menerapkan sistem pengenalan wajah di 50 area check in mandiri, 20 konter check in dan 56 eGates di bandara KLIA 1 dan KLIA 2 dalam paruh pertama tahun 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan World of Buzz, melalui akun facebook, Malaysia Airports memamerkan teknologi pengenalan wajah biometrik yang baru tersebut. Hal itu terpasang di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

"Boarding pass Anda mungkin akan menjadi masa lalu dengan penerapan teknologi pengenalan wajah biometrik di KLIA! Kami baru-baru ini meluncurkan fase pertama untuk penerbangan tertentu dengan penumpang yang senang mencoba pengalaman perjalanan baru mereka," tulis akun tersebut di Facebook.

ADVERTISEMENT

Pemindai wajah yang canggih tersebut saat ini berada di area check in, keamanan dan gerbang keberangkatan pada penerbangan tertentu.

"Jadi mulai sekarang dan seterusnya, cukup pindai wajahmu di titik kontak dan berangkat! Perjalananmu akan menjadi lebih transparan dan bebas repot," katanya.

Namun, untuk anak-anak berusia 11 tahun ke bawah masih harus melakukan check in manual. Meski begitu, MAHB mengatakan bahwa teknologi tersebut cukup akurat untuk membedakan kembar identik.




(elk/ddn)

Hide Ads