Ngeyel Bawa Daging Terlarang Lewat Bandara Paling Ketat di Dunia, dan Bermasalah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ngeyel Bawa Daging Terlarang Lewat Bandara Paling Ketat di Dunia, dan Bermasalah

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 17 Apr 2022 03:12 WIB
Daging kelelawar di bandara
Daging kelelawar sitaan di bandara (Foto: CNN)
Jakarta -

Seorang traveler nekat membawa daging terlarang, kelelawar, melewati bandara paling ketat di dunia. Alhasil, benda itu pun disita.

Diberitakan CNN, Minggu (17/4/2022), petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS yang menyitanya. Saat memeriksa barang bawaan di Bandara Internasional Washington Dulles baru-baru ini, mereka menemukan 1,5 kg daging kelelawar.

"Daging hangus itu ditemukan di bagasi seorang penumpang dari Maryland yang tiba dari Ghana pada 5 April," kata CBP dalam rilis berita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut daging kelelawar dianggap sebagai "daging semak", daging hewan buruan yang dapat membawa penyakit menular. Oleh karenanya, benda itu dilarang memasuki Amerika Serikat.

Selain daging kelelawar, penumpang itu juga membawa tanaman terlarang di bagasinya, termasuk 5,5 kg tetraplura (tanaman berbunga dari Afrika Barat), buah kalkun (beri kuning-hijau, buah seukuran kacang polong), dan terong.

ADVERTISEMENT
Daging kelelawar di bandaraDaging kelelawar sitaan di bandara (Foto: CNN)

Tanaman disita dan dihancurkan, kemudian dagingnya diserahkan ke CDC untuk pemeriksaan lebih lanjut. Beruntung, traveler itu dibebaskan.

"Petugas ini memainkan peran penting di garis depan yang sangat menantang dalam melindungi masyarakat, industri pertanian negara kita, dan vitalitas ekonomi kita setiap hari terhadap pengenalan penyakit hewan yang berpotensi melumpuhkan secara sengaja atau tidak sengaja yang mungkin dibawa dalam bagasi penumpang," kata Daniel Escobedo, direktur CBP area Washington, DC, dalam rilisnya.

CDC menyebut daging buruan hewan liar dikaitkan dengan penyebaran Ebola, karena manusia dapat terpapar virus saat berburu, menyembelih, dan memakan hewan yang terinfeksi. Kelelawar, khususnya, telah dicurigai sebagai salah satu kemungkinan sumber pandemi COVID-19.

Terlepas dari kekhawatiran ini, perdagangan daging hewan liar terus tumbuh karena kerawanan pangan.

Saksikan Juga Sosok Minggu Ini: Alfie Alfandy, Pendiri Bikers Dakwah Mantan Artis Pecandu Narkoba

[Gambas:Video 20detik]



(msl/fem)

Hide Ads