Periode mudik Lebaran 2022 diprediksi diikuti 80 juta orang dengan 48 juta di antaranya akan berwisata. Menparekraf Sandiaga Uno berpesan agar pelaku ekraf jangan lakukan getok harga.
Setelah dua tahun dilakukan pembatasan mudik, tahun ini masyarakat dapat pulang ke kampung halaman tanpa larangan. Pergerakan masyarakat ini diharapkan dapat ikut menumbuhkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19. Bahkan Sandiaga menyebut bakal terjadi perputaran uang sebanyak Rp 72 triliun pada periode libur dan cuti bersama Lebaran 2022.
Melihat hal ini, para pelaku wisata berharap akan mendapatkan keuntungan. Apalagi dari total taksiran jumlah pemudik, sekitar 60 persen diprediksi akan pergi ke tempat wisata.
Akan tetapi Sandiaga mengingatkan, jangan sampai wisatawan merasa tak nyaman ketika berlibur. Salah satunya soal getok harga yang kerap terjadi ketika musim liburan seperti Lebaran ini.
"Saya memberikan instruksi yang jelas dan arahan yang sangat jelas bahwa harga diberikan dengan penuh kewajaran. Mungkin ada kenaikan sedikit karena permintaannya banyak tapi jangan digetok. Karena kalau digetok orang kapok," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (25/4/2022).
Di samping itu, Sandiaga juga ingin pelaku ekraf menjajakan dagangannya dengan cara yang sopan. Ia tidak ingin pedagang memaksa wisatawan untuk membeli produk mereka, apalagi sampai harus mengejar-ngejar.
"Cara menawarkan produknya itu jangan dikejar-kejar karena kalau orang dikejar pasti lari. Kalau pembeli dikejar pasti nggak nyaman," ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga juga berharap adanya pelatihan untuk para pelaku ekraf. Tak hanya memaksimalkan laba saat Lebaran tetapi juga secara jangka panjang.
"Kita harus bantu dengan bergerak seperti bedah gerai kuliner dan peningkatan kapasitas SDM dari pelaku ekraf sehingga bisnisnya untung dan panjang. Bukan hanya sekali saat Lebaran kali ini tetapi habis ini jeblok," paparnya.
(elk/elk)