Kampung Coklat Eco Wisata Berkat Abadi bisa menjadi pilihan libur lebaran buat traveler. Tidak jauh dari jalur utama Denpasar-Gilimanuk.
Banyak produsen cokelat di Eropa membeli kakao dari Bali, khususnya di wilayah Jembrana. Tepatnya, Kampung Coklat Eco Wisata Berkat Abadi. Kampung Coklat ini terletak di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana Bali, hanya sekitar 4 kilometer dari jalur utama.
"Kami ingin menonjolkan nama coklat Jembrana, karena pohon coklat (kakao) banyak di sini, supaya menjadi ikon dan menjadi terkenal," kata pemilik Kampung Coklat Jembrana, Eddie S Bukit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampung Coklat ini tak hanya tempat wisata di Bali, tetap juga mempunyai sarana akomodasi buat kamu menginap lho. Menurut Eddie, wisata Kampung Coklat yang dibangun di atas lahan sekitar 4,6 hektare ini juga sebagai tempat edukasi bagi anak-anak belajar tentang tanaman kakao Jembrana.
"Nanti akan ditanam lagi pohon kakao kurang lebih satu hektar lagi, disamping pohon yang sudah ada kita aktifkan dan kita rawat," kata dia.
Kampung Coklat ini juga akan mengembangkan olahan coklat Jembrana, dari fermentasi hingga cokelat sudah siap dimakan.
"Kami juga membangun fasilitas tambahan tempat selfie, villa private dengan kolam, outbond untuk flying fox dan restoran di area sungai di belakang yang sangat tenang untuk bisa dipakai yoga area dan healing," kata dia.
Baca Juga: Wisata di Jalur Denpasar-Gilimanuk? Kampung Cokelat Jembrana Aja!
Meski awalnya kontur lahan merupakan perbukitan yang curam, oleh pemilik didesain dengan arsitektur yang apik menjadi salah satu faktor penentu kenyamanan. Akomodasi ini menyediakan fasilitas memadai dan pelayanan yang tetap terjaga mutunya.
"Di kampung Coklat juga tersedia kolam renang, tempat bersantai sendiri maupun bersama teman dan keluarga, melakukan relaksasi dan memanjakan diri," kata dia.
***
Artikel selengkapnya bisa dibaca di detikBali, klik di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan