Para pengelola penginapan di Puncak, Bogor, Jawa Barat bersiap menyambut tamu pada libur Hari Raya Idulfitri 1443 H. Biasanya, hotel di Puncak ramai setelah lebaran.
"Biasanya (banyak tamu menginap) habis Lebaran, terkadang hotel sampai penuh," kata salah seorang pegawai di Learnotel di Gadog, Muhammad Ramdhani, seperti dikutip dari Antara, Senin (2/5/2022).
Saat ini, hotel tersebut tidak begitu ramai. Baru beberapa kamar yang sudah terisi pada H-1 Hari Raya Idulfitri ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ramdhani hotel di tempatnya bekerja biasanya ramai terisi sekitar H+1 atau H+2 lebaran atau ketika orang mulai berlibur setelah berkumpul dengan keluarga.
Musim liburan kali ini membawa angin segar bagi pelaku industri perhotelan. Dibandingkan dengan dua tahun belakangan, ketika pandemi virus corona melanda Indonesia, tahun ini ada cuti bersama untuk Hari Raya Idulfitri.
Industri perhotelan pun sempat mengalami tantangan berat karena aktivitas masyarakat terbatas. Menurut pengakuan Ramdhani, hotel itu juga sempat mengalami sepi pada masa awal pandemi.
"Mudah-mudahan sekarang lebih bagus lagi. Mudah-mudahan hotelnya ramai lagi," kata Ramdhani.
Dijumpai terpisah, perwakilan dari bagian pemasaran Safari Resort di Cisarua, Rahmatullah menyatakan rasa optimistisnya pada musim libur Lebaran tahun ini.
"Kami tetap optimistis karena sudah mengikuti standar yang diterapkan pemerintah," kata Rahmatullah.
Okupansi di hotel tersebut mencapai 70 sampai 80 persen pada musim libur kali ini. Mereka juga meluncurkan program baru berupa paket menginap dan wisata ke Taman Safari Indonesia dengan mobil "buggy" bertepatan dengan libur Hari Raya Idulfitri.
"Dengan program ini, antusiasme tamu sangat tinggi, untuk mendongkrak okupansi kita," kata Rahmatullah.
Baca juga: Sejarah Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Negara |
Untuk pertama kalinya selama pandemi virus Corona, masyarakat diizinkan mudik saat periode libur Hari Raya Idulfitri. Pemerintah memperkirakan ada 85,5 juta orang yang pulang ke kampung halaman pada liburan kali ini.
Demi menekan penyebaran virus corona selama bepergian, masyarakat yang belum mendapatkan dosis vaksin lengkap diminta untuk memberikan hasil tes negatif antigen atau PCR. Selain itu, masyarakat juga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan mudik.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan