Penumpang pesawat kerap kali mengeluhkan rasa dari makanan pesawat yang cenderung hambar. Seorang pramugara menjelaskan alasan makanan pesawat rasanya pas-pasan.
Pramugara Justin Barnes sudah bekerja selama 12 tahun dan memiliki banyak informasi seputar penerbangan. Ia kerap membagikan informasi itu melalui laman Facebooknya. Salah satu topik yang ia bahas adalah soal makanan pesawat yang kualitasnya buruk.
"Maskapai penerbangan harus memasok ribuan makanan dalam seminggu. Makanan kelas ekonomi umumnya dibuat di pabrik-pabrik besar di Eropa dan menghasilkan jutaan makanan dalam setahun dengan biaya semurah mungkin. Makanan itu dibekukan kemudian dikirim ke mana-mana," kata Barnes seperti dilansir dari The Sun, Kamis (5/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanan yang lebih premium dibuat di dapur besar di bandara dan kemudian didinginkan sehingga sedikit lebih segar," imbuhnya.
Dengan cara seperti ini, tak heran bila makanan pesawat kualitasnya tidak sebaik makanan pada umumnya. Barnes berpesan, apabila penumpang tak suka dengan makanan ini, lebih baik tak usah dikonsumsi.
"Makanan Anda tidak akan pernah menjadi luar biasa. Kadang-kadang enak atau bisa dimakan saja sudah paling bagus. Atau mungkin makanan itu benar-benar mengerikan, kering, dan rasanya seperti kotoran," ujarnya.
Barnes menyarankan, para penumpang membawa makanan sendiri yang dimasak atau dibeli di darat. Penumpang juga bisa mengemas makanan ringan, minuman, permen, atau buah sebagai pengganjal perut.
Namun sebenarnya perihal makanan pesawat yang kurang sedap ini tak sepenuhnya salah koki. Sebagaimana diketahui, ketika kita terbang di udara, kekuatan indera pengecap kita berkurang.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!