Desa Sibetan di Kabupaten Karangasem, Bali memiliki kuliner unik dan legendaris. Namanya, bubur tuak atau bubur nira.
Kendati bahan bubur terbuat dari tuak, kuliner yang satu ini dipastikan bebas alkohol. Bahkan, bubur tuak ini dipercaya memiliki banyak manfaat terutama untuk kesehatan.
Untuk bahan pembuatan bubur tuak ini pun bisa dibilang sederhana, yaitu air, tepung beras, kelapa parut, garam dan tentu saja tuak sesuai dengan namanya. Cara membuatnya juga cukup mudah yang pertama didihkan air, setelah air mendidih campurkan dengan tuak secukupnya sesuai dengan tingkat kemanisan yang diinginkan, setelah kembali mendidih baru campurkan tepung beras, kelapa parut dan garam kemudian diaduk hingga matang.
Untuk seporsi bubur tuak anda cukup merogoh kocek sebesar Rp 7.000 saja, cukup murah bukan? Dengan harga tersebut, traveler dapat menikmati bubur tuak yang kaya manfaat tersebut dan tentu dengan harga segitu sudah pasti bikin kenyang.
I Made Bandem, pemilik sekaligus pembuat bubur tuak, mengatakan bahwa kuliner bubur tuak ini sudah ada sejak dari dulu. Sampai saat ini dia menjaga cita rasa yang khas sehingga penikmat bubur tuak ini bukan hanya warga Desa Sibetan.
"Mungkin saat ini saya adalah satu-satunya penjual bubur tuak yang masih tersisa, karena saat ini bahan bakunya sangat sulit didapat yaitu tuak. Karena tuak yang digunakan tidak sembarangan yaitu tuak yang belum difermentasi," kata Bandem.
Untuk tetap mempertahankan kuliner tersebut, Bandem bahkan sengaja mengontrak satu pohon aren agar tetap bisa mendapat tuak sesuai dengan keinginan sebagai bahan utama pembuatan bubur tuak.
"Bubur tuak ini dipercaya mempunyai banyak manfaat seperti menurunkan demam pada anak-anak, memperlancar ASI, diabetes dan ada cukup banyak yang bilang bahwa kuliner ini mampu mengobati sembelit dan penghilang stres," kata Bandem.
Baca juga: Wow! Ada Al Quran Kuno di Bali |
Simak Video "Video: Nyobain Walking Tour, Jalan-Sepedaan sambil Keliling dan Belajar Sejarah"
(fem/fem)