Invasi Rusia ke Ukraina berimbas kepada harga tiket pesawat. Salah satu maskapai yang memprediksi kemungkinan itu adalah maskapai nasional Jerman Lufthansa.
Kepala keuangan grup Remco Steenbergen menyebut harga bahan bakar pesawat terlalu tinggi untuk diimbangi dengan pengurangan biaya tambahan.
"Biaya bahan bakar yang lebih tinggi berarti "harga tiket harus naik," kata Steenbergen, seperti dikutip AFP, Selasa (10/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, frekuensi penerbangan mulai naik seiring makin meningkatnya aktivitas wisata. CEO Lufthansa Carsten Spohr bahkan mengatakan maskapai itu mencatatkan rekor musim panas untuk aktivitas wisata, dengan data terbaru menunjukkan jumlah penumpang bangkit kembali dari pandemi virus Corona.
Spohr mengatakan jumlah penumpang pada penerbangan Lufthansa lebih dari empat kali lipat pada kuartal pertama menjadi 13 juta dibandingkan pada 2021 sebanyak tiga juta penumpang. Saat itu diberlakukan pembatasan.
"Pemesanan tiket meningkat setiap pekannya," kata Spohr.
"Kami mengharapkan pertumbuhan yang kuat di musim panas dan mungkin lebih banyak penumpang daripada sebelumnya," kata Spohr.
Spohr berharap penerbangan bisnis bisa tumbuh kembali setidaknya mencapai 70 persen seperti sebelum pandemi. Sementara itu, untuk penerbangan keseluruhan di tahun ini, Lufthansa berharap bisa mengembalikan 75 persen penerbangan dibandingkan sebelum krisis.
Angka itu akan lebih tinggi pada musim panas untuk tujuan wisata populer, mencapai 95 persen pada rute jarak pendek di Eropa dan 85 persen pada layanan transatlantik, kata kelompok itu
(iah/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol