Banyak kapal Superyacht milik Crazy Rich Rusia yang main kucing-kucingan di lautan untuk menghindari sanksi. Mereka bahkan mematikan pelacak agar tak terpantau.
Menurut data dari Bloomberg yang dilihat detikTravel, Rabu (11/5/2022) setidaknya ada 9 kapal superyacht milik Crazy Rich Rusia yang melanggar ketentuan maritim internasional dengan mematikan alat AIS Transponder mereka supaya tidak terlacak oleh satelit.
Kapal-kapal itu sekarang sedang memasuki 'dark mode' sambil mencari tempat pelabuhan yang aman. Saat ini, banyak pihak sedang mengincar aset bernilai ratusan juta dollar milik orang-orang kaya Rusia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti kita tahu, banyak negara Uni Eropa yang menjatuhkan sanksi kepada Crazy Rich Rusia yang dekat dengan oligarki pimpinan Vladimir Putin imbas invasi negara itu ke Ukraina. Aset-aset milik orang super tajir ini disita, termasuk di antaranya kapal superyacht milik mereka.
Kapal-kapal superyacht itu saat ini dipantau sedang berusaha untuk berlayar kembali ke Rusia, tepatnya ke Vladivostok, atau ke tempat lain yang cukup aman seperti Timur Tengah dan Maldives.
Seperti contohnya kapal superyacht seharga US$ 417 Juta (setara Rp 6,04 Triliun) milik miliuner Rusia, Alisher Usmanov yang angkat jangkar dari Maldives kemudian berlayar ke arah utara. Sampai saat ini, kapal bernama Alaiya itu belum diketahui keberadaannya.
Sebelumnya, Alisher Usmanov sudah kehilangan satu kapal superyacht bernama Dilbar. Dilbar yang diketahui berharga US$ 830 Juta (setara Rp 12 Triliun) berhasil disita oleh pemerintah Jerman. Untuk mencegah dia kehilangan aset lagi, Usmanov sudah melimpahkan aset yang dimiliki atas nama saudara perempuannya.
Kapal superyacht yang sukses kembali ke Rusia adalah Nord milik bos baja Crazy Rich Rusia, Alexei Mordashov. Kapal senilai US$ 690 Juta (setara Rp 10 Triliun) itu berhasil berlabuh di Vladivostok setelah menempuh perjalanan dari Maldives di bulan Maret.
Gur Sender, ahli maritim dari firma intelijen Windward mengatakan kapal-kapal superyacht itu sengaja mematikan transponder agar tidak terdeteksi musuh.
"Terkadang, kapal itu bisa dengan sengaja dan secara manual mematikan transponder mereka, yang biasa kita kenal dengan mode 'gelap'. Biasanya mereka melakukan itu untuk menghindari orang tahu lokasi dimana mereka berada dan siapa yang mereka temui," jelas Sender.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol