Jepang Bunga sakura di Jepang kini mengalami pemekaran lebih awal. Fenomena ini dipengaruhi oleh krisis iklim yang disebabkan oleh manusia.
CNN melansir, dikutip detikTravel Kamis (26/5/2022), setiap musim semi, lebih dari 1.000 tahun, orang berduyun-duyun untuk mengagumi bunga sakura. Bunga berwarna merah muda dan putih itu sangat dihormati.
Sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti dari Met Office di Inggris dan Osaka Metropolitan University di Jepang mengatakan krisis iklim dan pemanasan perkotaan telah mendorong majunya periode puncak mekar selama 11 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2021, bunga sakura di pusat kota bersejarah Kyoto mencapai puncaknya pada 26 Maret, tanggal berbunga penuh paling awal dalam 1.200 tahun. Tahun ini, bunga sakura bermekaran pada 1 April.
Para ilmuwan, yang mempublikasikan temuan mereka di jurnal Environmental Research Letters pada 20 Mei, mengatakan bahwa pemekaran awal yang ekstrim dari bunga sakura sekarang menjadi lebih umum.
Tren puncak mekar sebelumnya bertepatan dengan kenaikan suhu. Suhu rata-rata bulan Maret di pusat kota Kyoto telah meningkat beberapa derajat sejak masa pra-industri, di bawah pengaruh perubahan iklim dan pemanasan perkotaan.
Sebagian alasannya adalah meningkatnya urbanisasi. Kota cenderung lebih hangat daripada daerah pedesaan di sekitarnya karena bangunan dan jalan menyerap panas matahari lebih banyak daripada yang alami, sebuah fenomena yang dikenal sebagai efek pulau panas.
Tetapi para ilmuwan mengatakan alasan yang lebih besar adalah krisis iklim, di mana pembakaran bahan bakar fosil telah menyebabkan kenaikan suhu di seluruh wilayah dan dunia.
![]() |
Jika emisi gas rumah kaca yang menghangatkan planet terus berlanjut, pada akhir abad ini, bunga sakura Kyoto bisa mulai datang lebih awal, hampir satu minggu lagi.
"Pembungaan bunga sakura di musim semi adalah peristiwa penting secara budaya di Jepang," kata penulis kontributor Yasuyuki Aono, dari Osaka Metropolitan University.
Festival musim semi yang mengiringi mekarnya bunga merupakan kontributor penting bagi perekonomian lokal. Jadi kemampuan memprediksi waktu mekarnya bisa menjadi sangat penting.
Periode puncak mekar hanya berlangsung beberapa hari. Selama periode ini, hanami, bahasa Jepang untuk melihat bunga, adalah aktivitas yang populer.
Adalah umum bagi penduduk lokal dan turis untuk berpiknik di bawah pohon sakura. Lalu, ada pula bisnis sampingan yang menawarkan makanan atau produk khusus selama seminggu.
Selanjutnya, ancaman ketahanan pangan dunia >>>
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan