Perputaran uang di MotoGP Mandalika begitu besar. Kata pemerintah, nilai tambah dari event itu mencapai Rp 4,5 triliun.
Capaian itu di luar ekspektasi. Karena, pemerintah hanya memperkirakan sebesar Rp 700-800 miliar.
"Kami akan memberi granularity atau tambahan data yang lebih detil mengenai penyelenggaraan MotoGP di Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam temu wartawan mingguan, Senin (30/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"MotoGP juga memberikan nilai tambah Indonesia sebesar, ternyata Rp 4,5 triliun. Jadi di luar angka Rp 700-800 miliar yang kita perkirakan," imbuh dia.
Di bulan Maret kemarin, kata dia, terjadi multiplier ekonomi yang tak hanya dirasakan NTB, tapi juga seluruh provinsi di Indonesia. Kontribusi MotoGP terhadap kenaikan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) NTB sebesar 1,46% year on year.
"Lalu, dari sektor penyediaan makanan dan minuman sebesar 1,04% dan transportasi-pergudangan 0,74%," kata Sandiaga.
"Pertumbuhan ekonomi NTB triwulan satu tahun 2022 sebesar 7,76% sementara nasional di angka 5,01%," imbuh dia.
Peningkatan lapangan usaha, kata Sandiaga, didominasi sektor parekraf yaitu akomodasi, makanan dan minuman 22,29%, transportasi-pergudangan 15,36%.
"Penumpang yang datang ke NTB naik signifikan, melalui angkutan udara 94,81 persen dan angkutan laut naik 74,91% termasuk saya. Saya dari Padangbai," jelas dia.
Selain itu, Sandiaga juga menjelaskan survei dampak ekonomi MotoGP Mandalika terhadap pelaku usaha dan menunjukkan sejumlah hasil yang membahagiakan:
1. Peningkatan sebanyak 41% pelaku usaha selama event MotoGP, di mana 23% di antaranya berasal dari luar NTB
2. 59% pelaku usaha mendapatkan fasilitasi pelaksanaan MotoGP dan paling banyak memperoleh bantuan dari pemerintah 40,5%
3. 46% pelaku usaha merupakan usaha rumah tangga seperti ibu-ibu rumah tangga dan UMKM
4. Saat MotoGP, produk ekraf yang paling laku adalah kuliner 50,34%, kriya 19,31%, fashion perlu didorong 15,86% dan lainnya 14,48%
5. Terjadi pergeseran pendapatan mulai dari Rp 5-50 juta yang dirasakan UMKM.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum