Sungai Aare atau Aar memiliki titik terdalam mencapai 200 meter. Airnya mengaliri area seluas 17.779 Km persegi.
Sungai Aare ramai diperbincangkan setelah menjadi lokasi hilangnya anak Ridwan Kamil. Emmeril Kahn Mumtadz. Pencarian masih dilakukan hingga kini.
Menurut situs Britanica, sungai Aare memiliki panjang mencapai 295 kilometer. Sementara itu, sungai ini mengaliri area dengan luas 17.779 Km persegi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain panjang dan luas, Sungai Aare juga memiliki kedalaman mencapai 200 meter yang berlokasi di dekat Meiringen. Dari sini, Aare mengalir ke arah Brienz di mana awalnya mengalir ke Danau Brienz, kemudian ke Danau Thun di Interlaken.
Sungai ini lebarnya bervariasi mulai dari 40 meter, 100 meter bahkan di satu titik di dekat pintu pembangkit listrik tenaga air Muhlenberg lebarnya bisa mencapai 647,65 meter.
Kapal penumpang dan kapal uap dayung beroperasi di kedua danau ini, yang berlokasi di pinggiran Pegunungan Alpen. Di Thun, Aere meninggalkan Danau Thun dan mengalir menuju ibu kota federal Bern, bagian sungai yang sangat populer di kalangan nahkoda perahu karet. Di Bern, sungai membentuk 'lingkaran Aare' yang terkenal di sekitar Kota Tua Bernese.
Sungai Aare memiliki arus yang kencang. Dari daratan sungai ini tampak tenang, namun di dalamnya arus mengalir deras. Untuk itu, otoritas Swiss mengimbau wisatawan yang berenang untuk waspada.
Di sepanjang Sungai Aare terdapat beberapa titik keluar bagi perenang. Ada tangga dan besi berwarna merah yang bisa digunakan untuk berpegangan. Meski begitu, untuk keluar dari sungai bukan perkara mudah, tapi dibutuhkan trik tertentu agar bisa menepi.
Meski begitu, sungai ini sudah biasa digunakan sebagai area berenang bagi orang lokal dan dianggap jadi kolam renang. Bahkan ada warga Bern yang berkomuter memanfaatkan sungai untuk transportasi sambil berenang. Mereka membawa baju keringnya menggunakan dry bag dan mereka bisa sekejap bisa berada di bagian kota yang lainnya.
Sejak tahun 2017, berenang di Sungai Aare dinobatkan menjadi warisan tak benda dari UNESCO.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan