Kenaikan tarif untuk naik ke Candi Borobudur menimbulkan berbagai pendapat dari masyarakat. Ada yang pro dan ada yang kontra.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa masyarakat boleh mengungkapkan pendapat. Akan tetapi jangan menimbulkan perpecahan di antara masyarakat itu sendiri.
"Kita boleh mengungkapkan pendapat kita di media sosial maupun di media mainstream tapi kita bijak kita jaga Candi Borobudur ini adalah merupakan ikon dari sejarah kita dan kita harus betul-betul menjaga sebagai bagian dari pada keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa jangan dalam upaya kita untuk menjaga Borobudur ini tapi justru menimbulkan perpecahan, menimbulkan popularisasi di antara kita," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (6/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendinginkan suasana. Masyarakat bisa memberikan masukan dari beberapa pendekatan.
"Mari sama-sama kita canangkan pikiran mendinginkan suasana dan fakta-fakta ini diberikan masukan dengan satu pendekatan yaitu baik dari segi ilmu pengetahuan, dari segi aspek keagamaan, keumatan aspek sosio masyarakat dan juga aspek ekonomi," kata Sandiaga.
Pembahasan mengenai kenaikan tarif ini bisa digunakan mempersatukan masyarakat. Selain itu juga yang bertujuan untuk melestarikan situs Candi Borobudur hingga masa depan.
"Jadi sekali lagi saya mengingatkan kita, mari kita gunakan pembahasan tentang Borobudur ini justru mempersatukan, memberikan yang terbaik yang kita miliki demi kelestarian Borobudur bagi anak cucu kita ke depan dan tentunya untuk mengusung kebangkitan kembali ekonomi kita pasca pandemi dan juga keluhuran budaya dan juga kehormatan kepada umat beragama," ungkap Sandi.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan