Harga tiket tujuan Singapura tengah melambung tinggi. Tarifnya bahkan sempat mencapai Rp 10 juta untuk penerbangan pulang pergi.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), saat ini pariwisata tengah mengalami fenomena revenge travel akibat lonjakan jumlah wisatawan yang bepergian dan tak sebanding dengan jumlah seat pesawat yang tersedia. Sehingga, terjadi hukum pasar tiket pesawat yang melambung tinggi.
"Penerbangan-penerbangan lain juga masih dalam posisi mulai revitalisasi. Jadi ini saatnya kita mengajak maskapai luar negeri untuk terbang ke Indonesia sehingga lebih banyak kapasitas penerbangan. Kalau kapasitas penerbangan bertambah, harga tiket otomatis juga akan menurun," menurut keterangan dari Kemenparekraf, Senin (6/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Kemenparekraf berkoordinasi dengan intens bersama pihak-pihak terkait. Mulai dari Kementerian Badan Urusan Milik Negara (BUMN), Kementerian Perhubungan dan juga maskapai.
"Kemenparekraf bersama Kemenhub tengah berupaya untuk melalukan komunikasi dengan maskapai penerbangan agar dapat meningkatkan jumlah frekuensi penerbangan sehingga diharapkan harga tiket pesawat lebih terjangkau. Juga penjajakan peluang dibukanya jalur dan rute baru serta paket-paket promosi dalam upaya meningkatkan jumlah penumpang,"
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pemulihan industri penerbangan di sejumlah negara akan terjadi. Meski begitu, waktu dan kecepatannya berbeda-beda, tergantung dari karakteristik wilayah geografis dan kebijakan pada masing-masing negara.
Saat ini prioritas Kemenparekraf adalah penerbangan dari lima negara yang paling banyak menyumbang kedatangan wisatawan ke Bali. Kelima negara tersebut ialah Australia, Inggris, Prancis, Singapura dan Amerika Serikat.
"Sehingga target kunjungan 1,8 juta hingga 3,6 juta wisman tahun ini diharapkan dapat tercapai," tutup keterangan tersebut.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol