Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 07 Jun 2022 13:09 WIB

TRAVEL NEWS

Sandiaga: Tarif Naik Borobudur Disandingkan dengan Angkor Wat-Piramida Mesir

Borobudur Temple on the 24th October 2019 in Java in Indonesia. Borobudur is a 9th-century Mahayana Buddhist temple in Magelang Regency. Its the worlds largest Buddhist temple, consisting of nine stacked platforms, six square and three circular, topped by a central dome. (photo by Sam Mellish / In Pictures via Getty Images)
Foto: Candi Borobudur (n Pictures via Getty Images/Sam Mellish)
Jakarta -

Kebijakan harga untuk naik ke Candi Borobudur menimbulkan berbagai macam pendapat. Namun kajian ini sudah disandingkan dengan berbagai wisata di luar negeri.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, wisatawan nusantara akan dikenakan biaya Rp 750.000, sementara wisatawan mancanegara sebesar USD 100. Harga ini dikenakan hanya untuk wisatawan yang ingin naik ke bangunan Candi, sementara untuk yang hanya berada di pelataran akan dikenakan harga reguler.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa, kajian mengenai harga ini sudah disandingkan dengan beberapa wisata serupa yang ada di luar negeri. Misalnya seperti Angkor Wat hingga Piramida.

"Berkaitan dengan harga, tentunya kajian ini juga disandingkan dengan beberapa yang dibebankan kepada wisatawan tak hanya di Angkor Wat yang ada di Siem Reap, Kamboja tapi juga di Machu Picchu di Afrika Selatan maupun Piramida di Mesir," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing.

Meski begitu, langkah-langkah strategis akan dilakukan setelah mendapatkan masukan begitu banyak dari para ahli dari dunia pelaku pariwisata dan ekraf hingga tokoh masyarakat.

"Kami meyakini, tentunya nanti kajian yang akan memfinalkan angka, seperti pak Luhut juga menyampaikan, masukan-masukan ini termasuk dari tokoh agama akan memberikan pengayaan terhadap diskusi dan pembahasan mengenai berapa harga yang dibebankan kepada wisatawan," kata Sandiaga.

Namun untuk angka kunjungan sebanyak 1.200 wisatawan per hari sudah disampaikan berkali-kali. Hal ini karena Candi Borobudur sendiri kapasitasnya sangat terbatas.

"Angka 1.200 ini sudah dihitung berkali-kali, dihitung berulang ulang bahwa jumlah 365 hari ini atau total kalo 1.000- 1.200 itu antar 400-500 ribu kunjungan-kunjungan merupakan daya dukung dari carrying capacity dari bangunan Candi Borobudur itu sendiri," tambahnya.

Sehingga hal ini dilakukan dalam upaya menjaga kelestarian Candi. Diketahui sebelumnya beberapa tahun terakhir keausan dari batu Candi Borobudru mengalami degradasi yang bisa dibilang drastis.

"Bukan artinya wisatawan nusantara merusak, tidak. Tapi setiap kali ada kunjungan itu secara otomatis, makanya kita ganti sandalnya pakai sandal upanat kita ganti juga dengan beberapa waktu terakhir ini ditutup karena kita melakukan assesment," kata Sandiaga.



Simak Video "Pengunjung Pertama Candi Borobudur Tahun 2023 Disambut Dua Gajah Cantik"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA