Seorang penumpang disabilitas mengalami perlakuan yang tidak mengenakkan. Ia dibiarkan selama 90 menit di dalam pesawat dan tak ada yang menjemput.
Imbas dari kejadian ini, Bandara Gatwick yang terbesar kedua di Inggris meminta maaf kepada penumpang itu. Diberitakan BBC, Rabu (8/6/2022), adalah Victoria Brignell mengalami lumpuh korbannya.
Ia mengatakan bahwa awalnya diberitahu akan membutuhkan waktu 50 menit untuk membantunya turun dari pesawat. Bandara Gatwick pun menggambarkan perlakuan yang diterima Brignell sebagai hal yang "tidak dapat diterima".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memesan bantuan tiga bulan sebelumnya, bukan seolah-olah saya baru saja muncul, mereka tahu saya akan datang, dan saya mengingatkan mereka dua minggu yang lalu, dan saya masih tidak mendapatkan layanan yang saya inginkan," ujar Brignell.
"Saya tidak bisa menggunakan lengan atau kaki saya. Untuk turun dari pesawat saya membutuhkan dua orang untuk mengangkat saya dari kursi pesawat ke kursi lorong, yang merupakan kursi roda sempit yang dirancang khusus untuk mendorong saya sepanjang lorong turun dari pesawat dan mengangkat saya ke kursi roda di luar," imbuh dia.
"Kursi roda saya tiba, tetapi orang-orang yang seharusnya membantu saya turun dari pesawat tidak muncul. Mereka sibuk di tempat lain," kata dia lagi.
Dia mengatakan bahwa staf British Airways "fantastis". Mereka sangat menyesal dan membawa minuman sambil menunggu staf Bandara Gatwick tiba.
Karena kejadian ini, penumpang lain yang ingin naik pesawat untuk penerbangan yang berbeda juga tertunda. Sebelum terbang, Brignell telah mendengar begitu banyak cerita tidak baik terkait penumpang disabilitas.
Dia mengatakan ini adalah kedua kalinya Brignell terbang ke luar negeri dan penerbangan keempat yang pernah dia alami.
Brignell mengatakan staf British Airways menurunkannya dari pesawat dan dia menerima formulir permintaan maaf dari Bandara Gatwick melalui Twitter, tetapi dia berencana untuk mengajukan keluhan resmi.
"Saya hanya merasa pada tahun 2022 orang tidak boleh terjebak di pesawat selama itu. Bandara-bandara Inggris perlu bertindak bersama dan bisa mengkoordinir staf mereka dengan tepat," kata dia.
Bandara Gatwick mengatakan akan melaksanakan penyelidikan mengapa Brignell ditinggal di pesawat begitu lama.
"Perlakuan yang diterima di Bandara Gatwick tidak dapat diterima dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf kami yang tulus kepada Victoria," kata salah satu juru bicara.
"Insiden ini telah meningkat. Bandara Gatwick dan Wilson James, penyedia bantuan kami, sedang menyelidiki bagaimana ini terjadi sebagai hal yang mendesak," kata dia.
"Kami sangat kecewa telah memberikan layanan yang buruk pada kesempatan ini," kata seorang juru bicara Wilson James.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!