Kisah Warga Ukraina Ngungsi ke Australia, Cuma Bawa Baju di Badan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Warga Ukraina Ngungsi ke Australia, Cuma Bawa Baju di Badan

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 10 Jun 2022 20:40 WIB
Pengungsi Ukraina
Foto: Pengungsi dari Ukraina (AP)
Brisbane -

Warga Ukraina benar-benar dibuat hidup bak neraka oleh Rusia. Mereka pun terpaksa mengungsi dari tanah kelahiran ke Australia cuma modal baju yang menempel di badan.

Sasha Torchynska, bersama anaknya Arina dan Kiril tergopoh-gopoh pergi meninggalkan rumah ketika invasi Rusia ke Ukraina pecah. Selain si kembar, Sasha juga mengajak serta orang tuanya, serta sepupu-sepupunya untuk kabur dari tanah kelahiran mereka yang porak poranda dibombardir tentara Rusia.

Mereka diselamatkan oleh Olena Torchynska yang tinggal di Australia. Olena rela menjemput Sasha sekeluarga di Polandia dan membawa mereka kabur ke Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka pada dasarnya tiba hanya bermodalkan baju yang menempel di badan karena mereka tidak punya waktu untuk mengemas barang-barang," kisah Olena seperti dikutip dari AP, Jumat (10/6/2022).

"Mereka memutuskan untuk mengungsi hanya dalam waktu 10 menit. Mereka langsung masuk mobil dan sama sekali tidak membawa apa-apa. Padahal saat itu musim dingin, jadi situasinya sangat sulit,"imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Suami Sasha, Vovo Torchynska saat ini masih bertahan di Ukraina untuk membela negaranya dari invasi Rusia. Semua itu dilakukan bapak si kembar demi tanah air dan juga keluarganya.

"Dia benar-benar merindukan keluarganya. Dia bilang masih sering terdengar suara senjata dan bom di Kyiv," ujar Olena.

Sasha sekeluarga saat ini tinggal di Australia. Mereka bertujuh tinggal di apartemen dua kamar di daerah bagian tenggara Queensland.

Saat ini, mereka tengah mencari pekerjaan dan meningkatkan skill bahasa Inggrisnya. Sebagai pengungsi perang Rusia-Ukraina, mereka tidak ingin berpangku tangan dan berharap belas kasihan orang.

Sasha sekeluarga punya pesan menyentuh untuk didengarkan oleh seluruh orang di dunia.

"Hentikan perang. Itulah harapan terbesar kami," pungkasnya.




(wsw/wsw)

Hide Ads