Kisah Singkat Perjalanan Agama di Tanah Sunda, Bukan Cuma Ada Satu Agama

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Singkat Perjalanan Agama di Tanah Sunda, Bukan Cuma Ada Satu Agama

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Senin, 27 Jun 2022 13:04 WIB
Indahnya keberagaman bukan hanya sekadar simbol dan ucapan belaka. Di Pulo Geulis ini toleransi antarumat beragama masih terawat hingga kini. Ini buktinya.
Ilustrasi keragaman umat beragama. (Foto: Zyra Trip Bebas)
Jakarta -

Sejarawan sekaligus pendiri Komunitas Historia Indonesia Asep Kambali memberi tanggapan mengenai sejarah agama di Tanah Sunda. Video ini dibuat sebagai respons dari komentar kurang sedap yang muncul pada sebuah video musik lagu rohani yang rupanya berbahasa Sunda.

Dalam video di akun Tiktok-nya, Asep menjelaskan secara singkat apa saja agama yang ada di wilayah Sunda. Serta pada tahun berapa agama-agama ini masuk.

Diawali Animisme/Dinamisme

Sama seperti wilayah Indonesia lainnya, agama atau kepercayaan yang pertama dianut di Tanah Sunda adalah Animisme dan Dinamisme. Sebelum ada pengaruh agama dari bangsa lain, Animisme dan Dinamisme merupakan kepercayaan yang banyak dipegang oleh masyarakat di nusantara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agama pertama yang masuk dan menyebar di Indonesia adalah Hindu dan Budha. Kedua agama menyebar melalui perdagangan.

Di Tanah Priangan, kerajaan Hindu pertama yang berdiri adalah Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan ini berdiri sejak tahun 358 Masehi hingga 669 Masehi.

ADVERTISEMENT

Dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda Pajajaran. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1030 Masehi sampai 1579 Masehi. Pada masa ini, mayoritas masyarakat di Tanah Sunda menganut agama Hindu.

"Jadi orang Sunda itu dulunya, leluhurnya agamanya apa? Bisa lihat, Animisme dan Dinamisme pastinya. Pada saat pengaruh Hindu dan Budha masuk, jadilah Kerajaan Tarumanegara ya. Kemudian berdiri pula Kerajaan Sunda Pajajaran. Masyarakatnya agamanya Hindu, berbahasa Sunda," kata Asep dalam videonya. Asep sudah mengizinkan isi videonya dikutip detikcom.

Setelah masa kejayaan kerajaan Hindu berakhir. Masuk pengaruh agama Islam. Di wilayah Sunda, pengaruh Islam mulai masuk sekitar abad 14. Beberapa sumber menyebutkan bahwa orang pertama yang memeluk Islam di Sunda adalah Haji Purwa.

Haji Purwa diduga merupakan putra kedua Raja Galuh. Ia diceritakan mempelajari Islam saat melakukan perjalanan dagang ke wilayah India. Dalam perjalanannya, Ia banyak bertemu saudagar Arab yang memeluk agama Islam.

Setelah pulang dari perjalanan dagangnya. Haji Purwa mulai menyebarkan Islam. Dikisahkan bahwa Ia akhirnya berhasil menyebarkan Islam di pesisir Cirebon. Dari sini, Islam berkembang hingga menghasilkan tokoh-tokoh penyebar Islam seperti Syarif Hidayatullah.

Dari Cirebon, Islam di Tanah Sunda menyebar ke wilayah Banten. Kemudian berlanjut ke wilayah Kerajaan Pajajaran. Islamisasi di wilayah ini terjadi sejak penyerangan terhadap Kerajaan Pajajaran yang dilakukan Fatahillah pada tahun 1527.

Hingga akhirnya Kerajaan Pajajaran runtuh sekitar tahun 1579. Membuat wilayah bekas kekuasaannya mendapat pengaruh agama Islam dari Kesultanan Jayakarta di bawah pimpinan Fatahillah.

"Nah Kerajaan Pajajaran inilah yang kemudian dibumihanguskan, dibantai, diserang sama Fatahillah pada tahun 1527. Sejak 1527 itulah, maka kemudian secara resmi terjadi Islamisasi. Meskipun Kerajaan Sunda Pajajaran yang ada di pedalaman itu runtuh secara merata kurang lebih di tahun 1579. Jadi, akhir abad ke-16 lah mulai merata berkembang di seluruh Jawa bagian barat," lanjut Asep.

Selanjutnya Kapan Kristen-Katolik masuk Tanah Sunda?

Di antara masa-masa tersebut, masuk juga agama Kristen dan Katolik yang dibawa oleh Belanda dan Portugis. Katolik dibawa oleh Portugis sejak kedatangannya pertama kali di Malaka pada tahun 1511.

Pengaruh Portugis bisa masuk ke Tanah Sunda karena pernah terjalin kerja sama antara tokoh Sunda dengan bangsa Portugis. Sedangkan Kristen dibawa oleh Belanda. Belanda tiba pertama kali di wilayah nusantara pada tahun 1596 di Batavia.

"Nah kemudian kenapa ada Kristen? Orang Belanda lah yang membawa Kristen itu. Kemudian kenapa ada Katolik? Karena dibawa sama orang-orang Portugis. 1522 orang Sunda itu pernah menjalin kerjasama perdagangan dan pertahanan dengan orang Portugis. Maka kemudian pasti ada orang-orang Sunda itu yang agamanya Katolik," tambah Asep.

Agama-agama ini dapat menyebar ke masyarakat pribumi karena adanya interaksi antar kedua bangsa. Baik interaksi melalui perdagangan, perkawinan, hingga peperangan.

Banyaknya interaksi yang terjadi dapat memicu tersebarnya agama secara perlahan-lahan. Sehingga menyebarlah agama Katolik dan Kristen di Tanah Sunda.

Begitulah perjalanan singkat penyebaran agama yang terjadi di wilayah Sunda. Sama seperti wilayah lainnya, Sunda juga mendapat banyak pengaruh dari berbagai agama. Sehingga sampai saat ini, terdapat lebih dari satu agama di wilayah Sunda.

@asepkambali Apa semua orang Sunda harus Islam? Inilah leluhur sesungguhnya bangsa Sunda. Simak sampai habis! @komunitashistoria #SejarahSunda #AsepKambali #Sejarawan #Historian #SundaMilikSemua ♬ original sound - Asep Kambali
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Bahasa Jawa-Sunda Jadi Bahasa Daerah yang Aman dari Kepunahan"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/ddn)

Hide Ads