Sebuah kapal dari abad ke 7 telah terkubur dalam gundukan tanah. Kini, para arkeolog sedang menghidupkannya kembali.
1.400 tahun yang lalu, seorang prajurit Anglon-Saxon meninggal di East Anglia, Inggris. Dia ditempatkan di dalam sebuah kapal dan dikelilingi oleh harta karun.
Melansir CNN, kapal kayu sepanjang 27,4 meter itu terseret 0,8 kilometer dari Sungai Deben lalu terkubur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1939, para arkeolog mencoba menggali gundukan tersebut. Hasilnya, ditemukan senjata, helm prajurit, dan harta karun yang terbuat dari logam serta permata. Harta tersebut disumbangkan ke The British Museum, London.
"Ini semacam merevolusi pemahaman kita tentang siapa Anglo-Saxon itu. Penemuan ini menerangi apa yang disebut Abad Kegelapan dan menunjukkan bahwa orang-orang ini secara budaya memiliki tingkat keahlian luar biasa dan koneksi perdagangan yang luas," kata arkeolog dan manajer untuk situs National Trust dan Sutton Hoo, Laura Howarth.
Kapal itu sudah tak ada lagi. Kayunya membusuk di tanah yang asam.
Dua fotografer, Mercie Lack dan Barbara Wagstaff, mengambil gambar jejak fosil kapal pada tahun 1939 sebelum gundukan menutupinya kembali saat perang dunia II mengancam. Kini, profesor emeritus arkeologi di University of York dan badan amal The Sutton Hoo Ship melakukan tugas untuk menghidupkan kembali kapal tersebut agar bisa kembali melintasi sungai Inggris sekali lagi.
Sementara, di kota Woodbridge, dekat Sutton Hoo, sudah lama ada mimpi untuk kembali membangun replika skala penuh dari kapal hantu tersebut. Dari ratusan penemuan, hampir semua ditemukan dalam bentuk potongan.
Meski begitu, setelah badan amal perusahaan kapal terbentuk pada tahun 2016, tim mulai membuat rencana. Tim berharap mengumpulkan 1,5 juta pound untuk membangun kapal dan mendayungnya kembali melintasi sungai dan muara.
![]() |
Proyek rekonstruksi ini memiliki 70 relawan dengan yang tertua berusia 90 tahun. Tugas mereka merekonstruksi kapal seakurat mungkin, dengan menggunakan kapak untuk membentuk kayu.
Perusahaan berencana meluncurkan kapal di atas air dan mulai uji coba mendayung pada musim semi 2024. Sebuah tim dengan jumlah 40 pendayung akan berlatih dan belajar bagaimana cara mendayung kayu sepanjang 5 meter.
Kapal aslinya sendiri berfungsi untuk upacara pemakaman raja yang didekorasi dan dicat dengan elegan. Namun ada bukti bahwa kapal pernah berlayar sebelum penguburan.
Sementara nantinya, kapal replika akan melakukan tiga pelayaran yang menelusuri di mana kerajaan Inggris terbentuk.
"Saya berharap, ketika kapal melakukan perjalanannya, itu akan menggairahkan orang dalam banyak cara yang berbeda. Tapi terutama dalam memberi mereka perasaan betapa briliannya periode ini di Inggris abad ke tujuh," kata Carver.
Rencananya, pada tahun 2030, kapal akan mengakhiri perjalanannya dan dipamerkan. Kemungkinan akan menyeberangi sungai dari Woodbridge di pusat pengunjung Sutton Hoo.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan