Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 30 Jun 2022 11:41 WIB

TRAVEL NEWS

Tempat Sakral, Warga Tak Izinkan Telaga Biru di Jayawijaya Jadi Wisata

Femi Diah
detikTravel
Telaga Biru di Lembah Baliem, Papua
Telaga Biru di Kabupaten Jayawijaya (detikTravel)
Jayawijaya -

Tertutup kemungkinan Telaga Biru di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menjadi objek wisata. Lokasi itu merupakan kawasan keramat bagi Suku Dani.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jayawijaya, Engelbert Sorabut, mengatakan sejatinya pemerintah berharap bisa menjadikan Telaga Biru di Distrik Maima itu, yang berjarak sekitar 12 km dari Wamena sebagai objek wisata. Sebab, diyakini dapat berdampak terhadap peningkatan ekonomi warga setempat.

"Yang tidak boleh kunjungan itu antara lain itu Telaga Biru. Itu objek wisata bagus cuma masih kawasan religi, tempat keramat," kata Engelbert seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/6/2022).

Pemerintah sudah pernah berkomunikasi dengan pemilik hak ulayat di Telaga Biru, tetapi masyarakat belum mengizinkan untuk kepentingan publik.

"Jadi, kawasan-kawasan ini menyimpan kepercayaan marga atau keluarga tertentu saja dan kita orang lain tidak tahu itu," katanya.

Pemerintah Jayawijaya telah mendata sejumlah tempat keramat selain Telaga Biru. Ada yang bisa dijadikan objek wisata, seperti Wesaput, tetapi banyak yang tidak bisa dibuka untuk umum.

Di kawasan Wesaput, para arkeolog Jayapura sudah berkunjung dan melakukan penelitian dan dibuatkan menjadi buku yang menurut dia, sangat bermanfaat untuk pembelajaran bagi generasi baru.

"Tetapi beberapa kawasan itu sudah mulai ada kesadaran untuk itu menjadi konsumsi publik, bisa dikunjungi wisatawan domestik maupun asing. Antara lain, di Wesaput," kata Engelbert.

Sementara itu, menurut Hari Suroto, arkeolog, yang sejak Januari 2022 ini menjadi peneliti Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memang sudah semestinya pemerintah mendengarkan pendapat warga lokal.

"Cara itu merupakan salah satu bentuk kearifan lokal dalam menjaga lingkungan alam dan budaya mereka. Dan, yang lebih tepat untuk Papua adalah wisata budaya dan alam berkelanjutan," kata Hari.

"Solusinya, dinas terkait dan masyarakat adat perlu duduk bersama, bermusyawarah untuk mencari titik temu antara kepentingan pariwisata dan upaya pelestarian budaya dan alam warisan leluhur Suku Dani," dia menambahkan.



Simak Video "Seru-seruan, Habiskan Waktu di Tengah Gurun Pasisr Telaga Biru, Bintan"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
BERITA TERKAIT