Seorang wisatawan dipukul batu oleh pengamen ketika liburan di Yogyakarta. Pemukulan terjadi usai ia tak memberikan uang pada pengamen itu.
Cerita ini viral di Facebook. Akun @sus*** mengaku melihat wisatawan wanita yang menjadi korban pemukulan pengamen tersebut.
"Baru saja terjadi (02/07/2022) di Angkringan Pak Jarot depan Bank Muamalat sebelah Hotel Harper, Seorang Pengamen mukul mbak2 wisatawan Jogja yang lagi makan lesehan dengan batu besar pecahan konblok pedestrian karena kesal tidak diberi uang dan dari mas2 tukang parkir ataupun pihak keamanan tidak ada yang menindak pengamen tsb, sampai si mbak tersebut melempar batu besar kembali ke si pengamen, dan pengamennya kabur begitu saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya kira pengamen di area ini dan Malioboro perlu ditertibkan mengingat wisatawan jadi merasa tidak nyaman dan aman dan malah citra wisata Yogyakarta malah bisa rusak karena tidak tertib.
Pendapat saya pribadi mengamen itu boleh tapi ditertibkan dan dibuat lebih tertata seperti di kota-kota besar sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini.
NB: pengamen yang memukul terlihat seperti penyandang disabilitas mental (autisme) yang mana ini juga jadi persoalan lain di Kota Jogja yang masih punya tantangan untuk memberdayakan mereka.
Saya tidak merekam atau memfoto kejadian ini karena saya menghormati korban, mohon menjadi evaluasi kita bersama
Buat yang bertanya kenapa saya tidak membantu "mengamankan".
Mohon maaf saya membantu keluarga saya menyingkir dulu, karena takut kenapa2, dan salah bertindak sebagai turis lokal," tulis akun itu.
Sampai Senin (4/7/2022) pukul 09.28 WIB, cerita itu sudah dikomentari 2.051 dan dibagikan 83 kali serta direspons 4.638 kali.
Menanggapi hal tersebut, Kasubbag Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharja memastikan polisi sudah menindaklanjuti. Disebutnya polisi sudah menemukan wanita yang menjadi korban.
"Korban tidak berkenan buat laporan," kata Timbul saat dihubungi wartawan, Senin (4/7/2022).
Polisi telah meminta korban membuat laporan supaya bisa ditindaklanjuti. Namun korban enggan membuat laporan sehingga polisi tak bisa berbuat banyak.
"Sudah (ditawarkan)," jelasnya.
Timbul pun mengimbau kepada pelaku wisata di Kota Jogja untuk sama-sama menjaga kenyamanan bagi wisatawan. Timbul menegaskan, polisi akan menerapkan langkah tegas dengan memproses hukum bagi pelaku yang merugikan wisatawan.
"Imbauan agar tidak mengganggu pengguna jalan, saat mengamen dan tidak memaksakan meminta sejumlah uang yang bisa menimbulkan keresahan, serta ikut menjaga ketertiban umum," katanya.
Artikel ini sudah tayang di detikJateng.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!