Hitung Dampak Krisis, Warga Inggris Dilarang Bepergian ke Sri Lanka

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 06 Jul 2022 13:41 WIB
Krisis Sri Lanka DW (News)
London -

Pemerintah Inggris wanti-wanti agar warganya tidak melakukan perjalanan apapun, termasuk liburan, ke Sri Lanka. Negara itu sedang dilanda krisis.

Imbauan itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris dan dikutip Reuters pada Rabu (6/7/2022). Kemenlu berhak membatalkan asuransi perjalanan untuk setiap warga Inggris yang nekat terbang ke Sri Lanka.

"Kementerian menyarankan untuk tidak melakukan semua (perjalanan), kecuali perjalanan penting ke Sri Lanka, karena dampak krisis ekonomi saat ini," tulis arahan kementerian.

Sri Lanka tengah menghadapi kekurangan makanan dan bahan bakar. Kerusuhan juga terjadi di sejumlah wilayah. Mereka pun tidak dapat membayar impor penting makanan, pupuk, obat-obatan, dan bahan bakar karena krisis dolar yang parah.

"Sri Lanka mengalami krisis ekonomi parah yang menyebabkan kekurangan kebutuhan dasar termasuk obat-obatan, gas untuk memasak, bahan bakar dan makanan," begitulah pengumuman pemerintah Inggris.

"Protes lebih lanjut, demonstrasi, penghalang jalan dan kerusuhan kekerasan dapat terjadi dalam waktu singkat," tambahan pengumuman.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe melaporkan kepada parlemen pada Selasa (5/7) bahwa Sri Lanka bangkrut. Dia menyebut penderitaan akut dari krisis ekonomi berpotensi dirasakan setidaknya hingga akhir tahun 2023.

Tanpa tanda-tanda krisis mereda dan tidak ada dana talangan dari IMF yang terlihat, banyak warga Sri Lanka yang sudah putus asa memilih untuk pergi dengan cara ilegal ke negara tetangga, seperti India dan Australia.

Hingga saat ini, lebih dari 90 pengungsi mendarat di India. Mereka ditahan di sebuah kamp pengungsi.



Simak Video "Kehabisan Gas, Restoran Sri Lanka Pakai Kayu Bakar untuk Masak"

(fem/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork