Seorang turis di Amerika Serikat menderita penyakit infeksi mematikan yang menyerang otaknya. Diduga penyebabnya adalah bakteri yang memangsa otak. Hii.. Seram!
Turis yang tidak disebutkan identitasnya itu terinfeksi bakteri pemakan otak setelah berenang di sebuah pantai di negara bagian Iowa, tepatnya di Lake of Three Fires, Taylor County.
Departemen Kesehatan Publik Iowa langsung bertindak cepat dengan menutup pantai tersebut untuk pengunjung sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penutupan itu sebagai tindakan pencegahan untuk kasus infeksi yang terkonfirmasi setelah berenang di pantai, dengan potensi penularan yang cukup tinggi," demikian bunyi pernyataan dari Iowa Departement of Public Health, seperti dikutip dari CNN, Selasa (12/7/2022).
Bakteri pemakan otak itu diketahui memiliki nama ilmiah Naegleria fowleri. Bakteri itu berbentuk seperti amoeba yang bisa menyebabkan infeksi otak dengan nama Primary Amoebic Meningocephalitis (PAM).
"PAM cukup langka. Sejak tahun 1962, hanya ada 154 kasus yang teridentifikasi di Amerika Serikat," jelas Departemen Kesehatan Publik Iowa.
Naegleria fowleri biasa ditemukan di tanah dan air tawar bersuhu hangat seperti di danau, sungai atau bahkan sumber mata air panas. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bakteri berukuran mikro itu juga bisa dijumpai di kolam renang yang tidak terawat dan jarang diberi klorin.
Bakteri itu bisa masuk ke dalam tubuh melalui air yang masuk ke hidung atau bagian tubuh lainnya. Kemudian, bakteri itu akan mencari jalan menuju ke otak manusia. Di sana, dia lalu akan menghancurkan jaringan otak.
Meski infeksi yang diakibatkan bakteri itu cukup fatal, tapi kenyataannya ada lima orang yang berhasil sembuh dari penyakit itu.
Kasus terakhir infeksi bakteri ini terjadi pada bulan September 2021. Korbannya adalah seorang bocah yang terinfeksi bakteri itu setelah berenang di kolam renang umum. Sayang, bocah itu tidak berhasil selamat alias meninggal dunia.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum