Pendaki ke Gunung Rinjani, Sembalun sedang Lebih Dingin dari Biasanya Nih

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pendaki ke Gunung Rinjani, Sembalun sedang Lebih Dingin dari Biasanya Nih

Antara - detikTravel
Rabu, 13 Jul 2022 13:41 WIB
Penginapan di Sembalun, Gili dan Padangbai
Ilustrasi Sembalun (Foto: RedDoorz)
Lombok -

Suhu udara di kaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), lebih dingin dari biasanya. Suhu minimum tercatat ada di Sembalun, yaitu mencapai 12 derajat Celsius.

"Berdasarkan data model prediksi suhu permukaan minimum di wilayah Sembalun, yaitu 12 derajat Celsius dan prediksi suhu permukaan maksimumnya mencapai 32 derajat Celsius," kata Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Nur Siti Zulaichah, seperti dikutip dari Antara, Rabu (13/7/2022).

Nur Siti mengatakan suhu dingin itu biasanya terjadi antara dini hari hingga menjelang subuh. Sementara itu, suhu maksimum terjadi pada siang hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, suhu udara minimum yang terjadi pada musim hujan cenderung lebih hangat berkisar antara 18 derajat Celcius hingga 24 derajat Celsius.

"Suhu di wilayah Sembalun saat ini lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu saat musim hujan," katanya.

ADVERTISEMENT

"Ketika musim kemarau tiba, suhu udara akan lebih terasa dingin hingga 21 derajat Celcius," dia menambahkan.

Suhu akan terasa lebih dingin dari biasanya, karena dipengaruhi oleh angin monsoon Australia yang membawa massa udara kering dan bersifat dingin, angin tersebut bergerak dari Australia menuju Asia melewati Indonesia, khususnya NTB.

"Saat musim kemarau kelembaban udara relatif rendah dan tutupan awan yang sedikit akan mempengaruhi suhu saat malam hingga menjelang pagi," katanya.

Nur Siti juga mengatakan saat siang hari matahari akan terasa terik dan menyengat, karena sedikitnya tutupan awan. Pada saat itu gelombang pendek yang terpancar dari matahari akan terserap sempurna oleh permukaan bumi.

Saat malam hari yang cerah dan tidak terdapat tutupan awan gelombang panjang akan terpancar seluruhnya ke angkasa tanpa adanya pantulan kembali oleh awan.

"Sehingga, suhu akan terasa dingin dari biasanya," katanya.

Kondisi suhu yang terasa lebih dingin di malam hari terjadi mulai saat ini hingga Agustus mendatang.

"Biasanya saat puncak musim kemarau pada Juni, Juli dan Agustus, suhu lebih dingin di malam hari," katanya.




(fem/fem)

Hide Ads