Wisatawan yang liburan ke pantai Parangtritis banyak yang mengaku disengat ubur-ubur. Kebanyakan korbannya adalah anak-anak.
Tidak hanya di Pantai selatan Gunungkidul, kemunculan ubur-ubur juga terjadi di kawasan Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bedanya, wisatawan yang tersengat ubur-ubur di Pantai Parangtritis merupakan anak-anak.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Parangtritis M. Arif Nugraha menjelaskan, bahwa kemunculan ubur-ubur baru terjadi pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai kemarin (Selasa 12/7) ada tiga anak kecil yang kena. Jadi belum terlalu gempar," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (13/7/2022).
Arif mengungkapkan, banyaknya anak-anak yang menjadi korban sengatan ubur-ubur karena tertarik dengan bentuk hewan bertentakel tersebut. Mengingat bentuk ubur-ubur yang menggelembung dan berwarna biru.
"Yang tersengat ubur-ubur kebanyakan anak-anak karena ubur-ubur itu kan bentuknya lucu. Jadi sama anak-anak malah dijadikan mainan saat bermain air di pantai," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya terus memberikan imbauan menggunakan pengeras suara agar wisatawan tidak memegang ubur-ubur tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan obat-obatan hingga tabung oksigen di posko SAR.
"Sebab ada yang tersengat ubur-ubur kemudian mengalami sesak nafas. Kita juga siapkan ambulan jika ada kondisi darurat dan harus membawa wisatawan ke rumah sakit terdekat," ucapnya.
Pasalnya, dampak sengatan ubur-ubur menyebabkan bagian kulit yang tersengat terasa perih, panas dan gatal. Di mana hal itu membuat anak-anak tidak kuat menahannya, bahkan tak urung membuat anak-anak menangis.
"Untuk orang dewasa memang masih bisa menahan sakitnya. Tapi untuk anak kecil akan meronta-ronta kesakitan dan menangis, karena itu kami minta para orang tua juga mengawasi anaknya saat bermain air di pantai," katanya.
---
Artikel ini sudah naik di detikjateng dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
PO SAN Hentikan Pemutaran Musik di Bus, Hasil Diskusi dengan AKSI
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar