Kenapa Nonmuslim Dilarang Masuk ke Mekah-Madinah?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kenapa Nonmuslim Dilarang Masuk ke Mekah-Madinah?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 20 Jul 2022 15:24 WIB
Muslim pilgrims climb Mount Arafat, also known as Jabal al-Rahma (Mount of Mercy), to perform their morning prayers,  southeast of the holy city of Mecca, during the climax of the Hajj pilgrimage, early on July 8, 2022. (Photo by Delil SOULEIMAN / AFP) (Photo by DELIL SOULEIMAN/AFP via Getty Images)
Foto: Getty Images/Frizi
Jakarta -

Orang Israel yang mengunjungi Kota Mekah bikin geger. Di sisi lain, kenapa orang nonmuslim dilarang masuk ke Mekah?

Jadi, seorang jurnalis televisi Israel membuat gempar setelah mengungkapkan bahwa dirinya telah mengunjungi kota suci Mekah di Arab Saudi. Kunjungan itu memicu kemarahan publik karena pemerintah Saudi sudah lama melarang nonmuslim masuk ke kota itu.

Diberitakan Vox, dikutip Rabu (20/7/2022), pemerintah Arab Saudi memang melarang semua orang nonmuslim memasuki kota suci Mekah. Mereka menerapkan aturan itu dengan sangat serius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemungkinan seorang nonmuslim dapat menyelinap masuk tanpa diketahui di antara kerumunan jemaah tanpa terdeteksi atau berpura-pura menjadi muslim dan masuk dengan cara itu sangatlah kecil.

Tapi aktivitas terlarang itu tidak sepenuhnya mustahil. Sebab, beberapa orang telah melakukannya dalam ratusan tahun terakhir dengan tingkat keberhasilan yang sangat kecil.

ADVERTISEMENT

Masuk secara legal ke Arab Saudi dikontrol dengan sangat ketat. Dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan visa haji juga sangat rinci, apalagi saat momen haji. Saudi juga melarang nonmuslim masuk demi menjaga kekhusukan kaum muslimin dalam beribadah haji.

Jemaah harus memesan perjalanan haji melalui agen perjalanan haji yang disetujui pemerintah Saudi.

Untuk seorang mualaf muslim Barat untuk diizinkan pergi haji, ia harus menunjukkan dokumentasi dari seorang imam. Imam harus bersaksi secara tertulis bahwa dia mengenal orang yang bersangkutan dan bahwa orang tersebut adalah mualaf sejati.

Makkah, Saudi Arabia, February 22 2020: Road sign in the vicinity of Mecca that non Muslims do have to drive around the holy city Mecca in Saudi ArabiaRambu jalan nonmuslim di Mekah (Foto: Getty Images/Frizi)

Mencoba masuk dengan visa turis biasa dan kemudian diam-diam berjalan ke Mekah juga tidak mungkin. Mendapatkan visa turis sebagai orang Barat sangatlah sulit.

Kemungkinannya kecil bisa lolos begitu saja dari pengawasan pemerintah Saudi dan melakukan perjalanan tanpa terdeteksi sepanjang jalan di Ibu Kota Riyadh ke Mekah. Jaraknya lebih dari 800 kilometer membelah gurun yang luas.

Satu-satunya cara bagi seorang nonmuslim untuk masuk pada dasarnya adalah melakukan tipuan, berpura-pura masuk Islam dengan niat cukup tulus untuk meyakinkan imam setempat bahwa Anda memang seorang muslim sejati.

Itu pernah terjadi sebelumnya. Pada 2015, seseorang berinisial WND menerbitkan seri tiga bagian yang ditulis dengan nama samaran oleh seseorang yang mengaku sebagai pria kulit putih nonmuslim Inggris yang berhasil pura-pura masuk Islam dan pergi haji.

Tetapi Anda harus benar-benar siap menghadapi semua masalah dan risiko yang berpotensi dideportasi. Risiko lain adalah dilarang masuk dari negara tersebut.

Belum lagi jika ada ketegangan hubungan internasional dan membuat marah hampir setiap muslim. Apakah itu sepadan hanya untuk masuk ke sebuah kota untuk melihat beberapa situs yang bahkan tidak memiliki makna religius bagi Anda.

Selanjutnya, apakah nonmuslim diperbolehkan masuk ke Madinah?

Pemerintah Saudi melarang nonmuslim memasuki dua kota suci, yakni Madinah dan Mekah. Namun apakah benar dalam Islam memang ada peraturan tersebut?

Mengutip artikel dari Ihram.co.id yang dimuat di situs Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), ada ulasan dari pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat yang mengatakan pemerintah Saudi memiliki kebijakan tidak membolehkan orang nonmuslim masuk Kota Madinah.

Ada semacam pemeriksaan, orang-orang yang akan tinggal di Madinah harus mempunyai izin tinggal dan dokumen yang menyatakan dia beragama Islam. Jika muslim, dia dibolehkan masuk dan jika dia nonmuslim tidak dibolehkan masuk.

Akan tetapi, itu kebijakan pemerintah Saudi. Sementara terkait hukum syariah apakah nonmuslim haram masuk Kota Madinah, perlu melihat dari sejarah Nabi Muhammad SAW.

"Di masa Rasulullah SAW, Nabi pernah menerima utusan dari Bani Tsaqif. Bani Tsaqif itu adanya di Tha'if, datang mereka ke Madinah dan mereka bukan orang Islam tapi diterima oleh Rasulullah di dalam Masjid Nabawi. Nah, bukan hanya masuk Kota Madinah tapi mereka masuk ke dalam Masjid Nabawi," kata Ustaz Ahmad dalam kajian berjudul Apakah Benar Madinah Adalah Kota Suci Anti non-Muslim? di kanal Youtube Rumah Fiqih.

Selain itu, di masa Rasulullah banyak terdapat orang Yahudi, sebelum nanti ada pengusiran-pengusiran terhadap orang Yahudi karena mereka mengkhianati perjanjian-perjanjian yang telah mereka buat.

Yang jelas, di masa Rasulullah ada orang Yahudi. Dahulu, Rasulullah juga menandatangani perjanjian Piagam Kota Madinah bersama tiga orang Yahudi, yakni Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.

Mereka adalah orang-orang yang memang sudah lebih awal tinggal Madinah. Setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, maka Madinah menjadi sebuah negara yang banyak penduduknya dengan berbagai macam rasnya. Ada orang Arab yang masih menyembah berhala, orang Yahudi, dan orang Majusi yang menyembah api.

"Jadi sebenarnya, kalau mengacu di masa Rasulullah, Madinah adalah kota yang multi dalam arti tidak hanya khusus buat orang Islam saja, tapi untuk semua agama. Piagam Madinah itu mengikat semua agama yang ada, dari berbagai macam kelompok, ras, etnis, dan lain-lain," ujar dia.

Ini berarti Madinah adalah kota yang tidak tertutup untuk orang-orang di luar Islam pada masa Rasulullah. Namun sekarang Madinah dan Mekah tidak boleh dikunjungi bagi orang nonmuslim karena kebijakan dari pemerintah Saudi.

Selain dua kota itu, orang nonmuslim bisa tinggal dan berkunjung. Misal, Jeddah, banyak orang nonmuslim dari Filipina yang menjadi tenaga kerja. Mereka dibolehkan tinggal di sana.


Hide Ads