Seekor jaguar, yang lahir di penangkaran dan dilepaskan ke Taman Nasional Ibera Argentina tahun lalu, sudah jadi induk. Melahirkan dua ekor anak.
Istimewanya, dua jaguar anakan itu menjadi anak jaguar yang pertama lahir liar di lahan perlindungan dalam 70 tahun ini.
Kabar gembira itu disampaikan oleh badan konservasi Rewilding Argentina, tengah pekan lalu. Kelahiran bayi jaguar itu didapati dari sebuah kamera tersembunyi akan aktivitas induk jaguar merawat anak-anaknya.
"Perkawinan jaguar dan kelahiran generasi baru adalah berita bagus untuk proyek yang berupaya menghentikan kepunahan spesies ini," kata Magali Longo, koordinator Yayasan Jaguar Reintroduction Center (CRY), seperti dikutip dari AFP, Minggu (24/7/2022).
Kelahiran anak jaguar itu sekaligus meningkatkan harapan untuk meregenerasi populasi jaguar yang sehat di wilayah yang dulunya merupakan rumah alami mereka.
Induk dua ekor jaguar itu bernama Arami, yang lahir di CRY pada 2018 dan dilepaskan ke taman lindung September lalu. Adapun, Jatobazinho, jantan yang diselamatkan di Brasil, disumbangkan ke proyek Argentina pada 2019 dan dilepaskan ke taman pada Desember.
Mereka termasuk di antara delapan jaguar yang dilepaskan ke taman Ibera tahun lalu. Ibera merupakan habitat nenek moyang liar mereka saat era berburu kapibara, babi hutan, dan rusa.
"Jika kedua anaknya selamat, sesuatu yang harus kita ketahui dalam beberapa minggu mendatang, populasi jaguar Ibera akan meningkat menjadi 10," kata Sebastian Di Martino, direktur konservasi yayasan tersebut.
Jumlah itu cukup menjanjikan, sebab hanya sekitar 15 jaguar yang diketahui ada di ekoregion Chaco yang termasuk taman.
Pusat penangkaran dan rehabilitasi CRY telah beroperasi selama sepuluh tahun di provinsi Corrientes Argentina, tempat jaguar punah secara lokal 70 tahun yang lalu.
Diperkirakan ada sekitar 200 dan 300 jaguar masih ada di Argentina.
Simak Video "Bikin Terpesona! Ini Wujud Mobil Listrik 'Sultan' Jaguar i-Pace"
(fem/fem)