Mari lihat lebih dekat pesawat jumbo terbaru satu ini. Airbus 380 dipasangi mesin kipas terbuka di bagian dalamnya.
Mengutip CNN, Minggu (24/7/2022), Airbus A380 yang juga pesawat penumpang terbesar di dunia dijadikan sebagai alat demo untuk menguji arsitektur mesin kipas terbuka mutakhir.
Keberadaannya dipercaya mampu membantu mengurangi emisi karbon hingga 20%. Proyek ini diresmikan pada Selasa lalu oleh Airbus dan CFM International di Farnborough Air Show London, sebuah pameran perdagangan tahunan yang menampilkan inovasi kedirgantaraan terbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat A380 memiliki nasib beragam dalam beberapa tahun terakhir. Produksinya dihentikan pada tahun 2021 karena kurangnya permintaan dan dihentikan operasinya oleh maskapai selama pandemi.
CFM, perusahaan induknya adalah GE dan Safran Aircraft Engines, telah mengembangkan teknologi propulsi canggih sebagai bagian dari program demonstrasi Revolutionary Innovation for Sustainable Engine (RISE).
Sekarang tujuannya adalah untuk mematangkan dengan kampanye uji terbang di atas pesawat A380 ini. Pesawat itu akan mengudara pada paruh kedua dekade ini dari fasilitas Uji Penerbangan Airbus di Toulouse, Prancis.
Sebelum itu terjadi, CFM akan melakukan uji darat mesin dan validasi uji terbang di pusat Operasi Uji Penerbangan GE Aviation di Victorville, California.
Tujuan dari program uji terbang adalah untuk lebih memahami integrasi mesin/sayap dan kinerja aerodinamis. Mereka ingin melihat efisiensi bahan bakar yang lebih baik yang akan mengurangi emisi CO2 seperlima dibandingkan dengan mesin paling efisien saat ini, dan untuk memastikan kompatibilitas dengan 100% Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF).
Industri penerbangan telah membuat janji ambisius untuk mencapai emisi nol karbon pada tahun 2050. Dan, teknologi baru ini diklaim dapat mencapainya.
"Teknologi propulsi baru akan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan nol bersih penerbangan, bersama dengan desain pesawat baru dan sumber energi berkelanjutan," kata Sabine Klauke, Chief Technical Officer Airbus, dalam sebuah pernyataan.
Awal tahun ini, Airbus mengumumkan akan menguji mesin hidrogen eksperimental pada A380, kemitraan lain dengan CFM International. Tujuannya menciptakan pesawat tanpa emisi pada tahun 2035.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol