Vietnam Punya Sandal Karet Legendaris, dari Barang Bekas Perang Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Vietnam Punya Sandal Karet Legendaris, dari Barang Bekas Perang Dunia

Femi Diah - detikTravel
Senin, 25 Jul 2022 13:11 WIB
Sandal karet dari ban bekas truk populer di Hanoi
Sandal karet dari ban bekas truk populer di Hanoi (AFP/NHAC NGUYEN)
Hanoi -

Vietnam mendaur ulang ban-ban bekas truk militer dan ban pesawat. Dijadikan alas kaki Viet Cong yang terkenal kokoh.

Dikutip dari AFP, Senin (25/7/2022), di ibu kota Hanoi yang tidak pernah sepi, semua jenis sepatu dijual. Mulai dari sepatu high heels dengan jenama Gucci seharga Rp 14 juta hingga sandal plastik seharga Rp 30.000.

Di antara sandal-sandal yang ditawarkan Vietnam itu ada alas kaki yang mengajak pembelinya ke masa lalu. Sandal itu adalah sandal karet dengan sol keras. Sandal itu mudah dijumpai di pasar dan toko-toko kecil di sana. harganya relatif ramah di kantong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga yang sulit move on dari kemasalaluan sandal karet itu adalah Dao Van Quang. Dia membayar Rp 200 ribu untuk sepasang alas kaki karet dengan model standar di sebuah toko di luar Museum Hanoi. Padahal, dia sedang memakai sandal karet yang sama juga saat itu.

"Saya memakai sandal karet sejak saya di sekolah, pada 1980-an," kata pria 47 tahun dari provinsi Quang Nam tengah itu.

ADVERTISEMENT

"Sandal-sandal ini memiliki nilai sejarah, mudah dipakai, dan terlihat bagus," dia menambahkan.

Salah satu bukti sejarah sandal karet bekas ban truk militer itu ada di Museum Hanoi itu. Di museum tersebut, sepasang sandal usang milik mantan presiden Vietnam Utara yang akrab disapa "Paman Ho" dipajang dalam kotak kaca.

Sandal Ho bahkan telah dipuji dalam lagu-lagu nasional yang mengagungkan gaya hidupnya yang sederhana.

Sandal karet dari ban bekas truk populer di HanoiBan bekas truk militer diubah jadi sandal karet yang sangat populer sejak zaman PD hingga kini. (AFP/NHAC NGUYEN)

"Sandal ini membantu Paman melakukan perjalanan jauh, dan dengan sandal itu, dia mengatasi kesulitan untuk membangun negara," begitulah salah satu lirik dalam sebuah lagu.

Orang Vietnam pertama kali mulai membuat sandal karet pada akhir 1940-an, selama Perang Indochina Pertama melawan Prancis. Mereka menggunakan ban bekas dari truk militer yang bisa disandera. Alas kaki itu biasa dipakai tentara Vietnam. Dan, merujuk pengalaman sandal dari ban bekas itu harganya relatif murah, namun bisa bertahan dengan baik dalam kondisi basah, berlumpur, dan berbukit, saat tentara berbaris melalui hutan lebat.

Belakangan, selama Perang Vietnam, alas kaki yang sederhana namun kokoh menjadi simbol kecerdikan pasukan komunis Viet Cong dalam perjuangan mereka melawan kekuatan militer Amerika Serikat (AS). Bahkan di masa damai, desainnya tetap populer karena alasan keberlanjutan, kata Nguyen Duc Truong, yang telah menghabiskan hidupnya untuk membuat sepatu.

"Saya kira potensi sandal karet ini masih tinggi," kata pria 58 tahun itu.

Kini, alas kaki dari ban bekas truk itu dibuat dengan model yang lebih modis. Tetapi, model lawas tetap yang paling laris.

Vua Dep Lop, yang dimulai sebagai usaha kecil dan menjadi pemimpin sandal karet Vietnam, menjual alas kaki tersebut dengan harga sekitar Rp 150 ribu sepasang.

"Kami mencoba membuatnya lebih lembut dan lebih modis. Setelah mengubah gaya dan format, kami mulai memiliki lebih banyak pelanggan," kata Nguyen Tien Cuong, pewaris Vua Dep Lop.




(fem/fem)

Hide Ads