TRAVEL NEWS
Kaum Berduit Bikin Spot Wisata Baru dong, Masak Serobot Citayam Fashion Week?

Citayam Fashion Week (CFW) muncul dari ide remaja yang dijuluki SCBD. Kegiatan viral ini kini terancam diserobot kaum berduit.
Fenomena CFW di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, hangat diperbincangkan dalam beberapa pekan terakhir. Lokasi nongkrong remaja Citayam, Bojong Gede, dan Depok di kawasan Sudirman itu kini sudah sangat padat dengan orang-orang dari berbagai daerah dan kalangan. Seolah-olah mereka membuka wisata baru di Jakarta. Tanpa membangun wahana, tanpa bikin bangunan.
Kedatangan mereka ke sana bukan cuma ingin menonton kegiatan catwalk di zebra cross. Banyak juga yang ikut melakukan catwalk atau membuat konten demi eksistensi di media sosial.
Sekarang kawasan Dukuh Atas juga dipenuhi figur publik termasuk artis, influencer, hingga kaum menengah atas yang memanfaatkan keviralan CFW. Banyak dari mereka yang datang menggunakan motor dan mobil sehingga menyebabkan jalanan macet.
Padahal, bila melihat para remaja SCBD sendiri, mayoritas dari mereka datang ke sana menggunakan KRL atau MRT. Dipilihnya Dukuh Atas sebagai lokasi berkumpul juga tak dapat terlepas dari kereta itu sendiri.
Beberapa hari lalu, publik dibikin kesal dengan pendaftaran Citayam Fashion Week ke HAKI yang dilakukan artis Baim Wong. Karena menimbulkan kegaduhan, Baim Wong akhirnya mencabut permohonannya.
![]() |
Pengamat pariwisata Azril Azahari berharap CFW dapat terus eksis dengan remaja SCBD sebagai pemeran utamanya. Ini karena ide acara tersebut memang bersumber dari kreativitas para remaja tersebut.
"Kalau ini mau diambil oleh pihak lain, ini tidak benar. Biarlah rakyat yang punya. Kalau mau di-HAKI-kan, ya masyarakat SCBD itu yang punya. Karena idenya kan berasal dari mereka yang duduk-duduk nongkrong, kemudian memanfaatkan zebra cross untuk catwalk," katanya ketika dihubungi detikcom, Rabu (27/7/2022).
"Saya sangat tidak sependapat dengan orang-orang tertentu yang memanfaatkan ini. Biarkanlah mereka (remaja SCBD) apa adanya. CFW ini adalah wujud kerinduan anak-anak muda terhadap pengakuan," dia menambahkan.
Mengenai para desainer yang muncul di CFW, Azril mengusulkan agar busana-busana garapan mereka dapat diperagakan oleh remaja tersebut. Dengan demikian, baik desainer maupun para remaja ini sama-sama diuntungkan. Bukannya menyerobot kegiatan yang dilakukan anak-anak tersebut.
"CFW ini kegiatan dari mereka, untuk mereka, dan oleh mereka. Jangan malah orang lain yang mengambil keuntungan. Anggap saja ini sama dengan hiburan rakyat," ia memaparkan.
Azril mengatakan, seharusnya pemerintah melindungi eksistensi CFW. Pemerintah perlu mengatur agar kegiatan tetap berjalan tertib tanpa harus menghalangi anak muda berkreasi.
"Pemerintah harus memelihara, pemerintah harus menjaga. Diatur kebersihannya, ketertiban, dan keamanannya," kata dia.
Azril menyarankan agar Citayam Fashion Week diadakan setiap Sabtu dan Minggu pada jam-jam tertentu sehingga tak mengganggu arus lalu lintas. Selain itu, jadwal perjalanan kereta api juga dapat ditambah agar remaja SCBD itu dapat pulang ke rumah tanpa harus tidur di jalanan.
Simak Video "Kaleidoskop 2022: Citayam Fashion Week hingga Eksisnya Sosok-sosok Viral"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/fem)