Warga Komodo merasa penetapan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 juta terkesan tergesa-gesa dan sangat dipaksakan. Ada apa sebenarnya?
Mereka pun mempertanyakan, mengapa wacana yang baru muncul sebulan yang lalu, tiba-tiba sebulan kemudian sudah dieksekusi dan diresmikan.
"Karena kita ketahui bulan lalu statement ini keluar, kok bisa-bisanya bulan ini dieksekusi? Jujur mas, di bulan Juni kita tahunya itu keluar berita bahwa pemerintah provinsi NTT rencana menaikkan tarif tiket itu di satu pintu secara online, tapi di bulan Juli, kok bisa-bisanya langsung dieksekusi? Kan lucu kan?" kata Adriansyah, salah satu warga Pulau Komodo yang ditemui detikTravel di Loh Liang, Kamis (28/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga juga mempertanyakan mengapa tiba-tiba pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Taman Nasional Komodo (TNK) sudah melakukan kajian mengenai Daya Dukung Berbasis Jasa Ekosistem yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari IPB.
"Mereka bilang ada kajian segala, kajian apakah sesingkat itu? Makanya itu ada keganjalan menurut kami, oh berarti ini ada apa-apa. Okelah secara konservasi ini dibantu, tapi apakah ini the riil konservasi apa nggak?" Adriansyah menanyakan. .
Warga setempat pun jadi punya banyak asumsi mengenai penerapan kebijakan ini. Apakah ada udang di balik batu atau ada rencana atau permainan sendiri di balik kebijakan ini yang mereka tidak tahu.
"Kan kita berpikirnya, oh ini pasti ada permainan lah yang elit-elitnya kita nggak tahu namanya siapa. Kami menganggap bahwa ini semata-mata rencana pemprov NTT, mungkin ada planning mereka yang kita tidak tahu, cuma ini kan lucu sekali sebenarnya," dia menambahkan.
Adriansyah menyebut sebenarnya jika wacana ini sudah diberitahukan sejak tahun lalu dan penerapannya di tahun ini maka masyarakat tidak akan keberatan terkait kebijakan ini. Masalahnya, warga setempat tidak pernah diberitahu mengenai wacana tersebut sebelumnya.
"Sebelumnya nggak ada, dulu nggak ada. Dari mereka ke desa juga nggak ada. Kalau misalkan tahun lalu, terus dieksekusi tahun sekarang. Atau kalau nggak, tahun ini direncanakan, terus nanti di tahun depan itu dieksekusi okelah mungkin kita ada kajian sendiri," kata dia.
"Kami merasa terlalu singkat dan kami mencurigai ada keganjilan. Ya sudah, kami lebih ke menolak sih rencana ini," kata dia lagi.
Simak Video 'Kebijakan Tiket TN Komodo Rp 3,75 Juta Tuai Penolakan Keras Warga Lokal':
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan