Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat merespons ancaman boikot pelaku wisata Labuan Bajo mulai 1 Agustus 2022. Traveler dijamin traveler aman dan nyaman saat pelesiran, kendati ada aksi mogok dari pelaku wisata.
"Manggarai Barat ramah, aman, dan nyaman untuk dikunjungi dan kami menjamin keamanan seluruh wisatawan, masyarakat yang berada di Labuan Bajo dan akan berkunjung ke Labuan Bajo," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam konferensi pers di Rumah Jabatan Wakil Bupati Manggarai Barat, Labuan Bajo, seperti dikutip dari Antara, Minggu (31/7/2022).
Bupati Edistasius menyampaikan jaminan keselamatan dan kenyamanan itu saat menjamu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam kaitannya dengan tarif baru tiket masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 juta per orang per tahun. Tiket itu berlaku mulai 1 Agustus 2022 dan untuk masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar. Secara resmi, tarif baru itu diluncurkan dalam Wildlife Komodo pada Jumat (28/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarif masuk TN Komodo itu itu direspons dengan aksi protes oleh Asosiasi Pelaku Wisata dan Individu Pelaku Wisata di Labuan Bajo. Mereka mengancam akan memboikot penerapan tarif baru itu selama bulan Agustus 2022.
Bupati Edistasius menegaskan pemerintah menjamin keamanan seluruh wisatawan yang menginap di hotel ataupun yang berlayar ke objek wisata. Termasuk, menjamin keamanan di lokasi objek wisata.
Dia mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan tindakan tegas apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan melanggar hukum baik rencana anarkis, boikot untuk kepentingan umum, apalagi melakukan tindakan hukum yang nyata.
"Kami sampaikan sebagai wujud kehadiran pemerintah demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat dan kepentingan umum demi Manggarai Barat yang kita cintai ini," kata dia.
"Negara atau pemerintah menjamin terkait dengan keamanan dan kenyamanan," dia menegaskan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan