Komodo yang Tidak Bisa Poligami, Jantannya Lebih Banyak dari Betina

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 01 Agu 2022 20:41 WIB
Foto: Ilustrasi Komodo (Getty Images/iStockphoto/Fikri hary Wibowo)
Loh Liang -

Komodo di pulau Komodo tidak akan bisa poligami. Itu karena jumlah pejantan lebih banyak daripada betina. Perbandingannya bisa 1 banding 3.

Itu berarti hanya ada satu betina untuk 3 pejantan. Tentu saja hal itu membuat kompetisi untuk kawin akan jadi semakin ketat. Pantas jika betina jadi barang rebutan di sini, selain mangsa.

"Sebelum kawin, mereka biasanya bertarung dulu untuk memperebutkan betina," ujar Haryono Abdullah, Naturalist Guide yang menemani perjalanan detikTravel di pulau Komodo, Kamis (28/7) pekan lalu.

Nantinya, pejantan yang terkuat akan keluar jadi pemenangnya. Pejantan jawara inilah yang berhak untuk mengawini komodo betina incarannya.

Dengan komposisi jantan-betina dan kompetisi untuk kawin seperti itu, cukup bisa dimengerti jika Komodo termasuk dalam daftar hewan yang terancam punah dalam daftar IUCN (The International Union for Conservation of Nature)

Komodo sendiri adalah hewan yang sangat soliter. Mereka suka menyendiri dan tidak mengenal sistem berkelompok. Apalagi soal keluarga, biasanya setelah selesai kawin pejantan tidak akan melakukan pengasuhan anak, pun demikian dengan komodo betina.

Lantas, bagaimana dengan nasib bayi Komodo?

Nah ini yang menarik, setelah telur komodo menetas, sang bayi akan langsung naik ke atas pohon dan menetap di sana. Mengapa begitu?

Menurut Pak Yono, hal itu bisa terjadi karena Komodo adalah hewan yang kanibal. Mereka tidak segan-segan untuk memakan anaknya sendiri.

"Biasanya setelah lahir, Komodo akan naik ke atas pohon biar tidak dimakan induknya atau predator," jelas Pak Yono.

Bayi komodo sendiri jadi makanan empuk bagi hewan karnivor lainnya, seperti elang dan juga komodo itu sendiri.

Penasaran dengan fakta-fakta menarik lain soal Komodo? Simak terus artikelnya ya traveler!



Simak Video "Video: Wisatawan Tertahan di Bandara Komodo Imbas Erupsi Lewotobi"

(wsw/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork