Tarif masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 juta dengan alasan konservasi dinilai terlalu mahal. Seharusnya biaya konservasi tak dibebankan penuh pada wisatawan.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf berpendapat tarif TN Komodo itu terlalu tinggi. Ia menilai negara punya peran dominan dalam menjamin anggaran konservasi, bukan semata-mata meminta pengunjung untuk membayarnya.
"Kalau kita bicara konservasi tentu membutuhkan biaya, itu betul. Tapi mestinya itu bagian dari negara. Kalau dibebankan kepada pengunjung, itu harus eligible artinya bisa diterima oleh masyarakat," kata Dede kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan harga tiket masuk yang tinggi, Dede juga mempertanyakan target market TN Komodo versi pemerintah. Menurutnya, bila harga mahal, TN Komodo menjadi tempat wisata yang eksklusif bagi kaum berduit.
"Kalau harganya terlalu fantastis maka yang datang pengunjungnya juga hanya kelompok tertentu saja. Akhirnya nilai wisatanya malah hilang dan tidak bisa dinikmati semua golongan," ujar dia.
Lebih lanjut, Dede berharap pemerintah memikirkan dampak yang akan dihadapi pelaku wisata bila TN Komodo minim pengunjung. Ini mengingat kawasan itu juga menjadi sumber penghasilan bagi warga Flores dan Provinsi NTT.
"Pemerintah harus memikirkan baik-baik. Di NTT yang diandalkan Labuan Bajo dan komodo," paparnya.
Sebelumnya, Dede Yusuf juga meminta pemerintah menunda kenaikan tarif TN Komodo. Ia mengatakan pemerintah belum berkomunikasi dengan DPR soal hal tersebut dan berharap dilakukan pertemuan untuk membahasnya.
(ysn/ysn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol