Festival bir tahunan Oktoberfest di Jerman kembali digelar di tahun ini. Menjadi yang pertama setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19.
Oktoberfest menjadi pesta bir tahunan yang dihelat selama dua pekan di Munich, yang ditunggu-tunggu bukan hanya oleh warga lokal, tetapi juga wisatawan asing. Festival itu mengajak menjadi pesta rakyat di halaman rumput yang luas atau yang disebut Wiese. Di perayaan itu, mereka akan menikmati segelas besar bir.
"Wiese akan berlangsung," kata Ketua Oktoberfest Clemens Baumgaertner, seperti yang dikutip AP, Rabu (10/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan festival bir yang populer di ibu kota Bavaria ini dihelat tanpa protokol kesehatan. Acara akan berlangsung pada 17 September-3 Oktober 2022.
"Ini akan terjadi seperti yang kita lakukan di tahun 2019 dan tidak ada cara lain," Baumgaertner menambahkan.
Oktoberfest, pertama kali diadakan pada tahun 1810, untuk menghormati pernikahan Putra Mahkota Ludwig dari Bavaria dengan Putri Therese. Festival itu batal beberapa kali selama lebih dari 200 tahun dan penyebabnya perang dan pandemi.
Sebelum pandemi Covid-19 menyerang, festival bir itu berhasil mengundang 6 juta orang setiap tahunnya. Banyak dari mereka mengenakan pakaian tradisional Bavaria. Para wanita dengan gaun Dindrl, sedangkan pria memakai Lederhosen atau celana kulit selutut.
Sekitar 487 pabrik bir, restoran, pemanggang ikan dan daging, penjual anggur dan lainnya akan hadir dan siap melayani pengunjung. Tenda bir pertama akan dibuka pada pukul 9 pagi dan tutup 22.30 malam, pesanan terakhir akan diambil pada 21.30 waktu setempat.
Secangkir bir berukuran satu-dua liter akan dihargai antara 12,60 hingga 13,80 euro atau sekitar Rp 191 ribu sampai Rp 209 ribu. Menurut situs resmi Oktoberfest, harga yang dipatok naik 15 persen dibandingkan dengan harga di tahun 2019.
Hidangan khas Bavaria yang dikenal dengan 'piring penyembelihan' tak akan absen pada perayaan kali ini. Satu piring penuh tersaji sosis darah, hati dan perut babi, daging babi panggang dengan kulit yang renyah, roti, asinan kubis, irisan daging sapi panggang dengan daging rusa rebus serta pasta spaetzle buatan warga lokal.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol