Semua negara melarang warganya datang ke Ukraina karena invasi dari Rusia. Namun perusahaan ini malah mengajak turis berkunjung ke Ukraina.
Ukraina yang sedang menghadapi kehidupan di tengah perang, kota-kota hancur dibom,merasakan bahaya kapanpun, tentu tidak ada siapapun yang ingin merasakan bahkan hidup dalam situasi ini. Namun suatu perusahaan bernama Visit Ukraine malah menawarkan tur ke Ukraina dengan tajuk 'Kota Berani'.
Dilansir dari CNN, Rabu (10/8/2022) setelah 6 bulan Rusia menginvasi Ukraina, platform Visit Ukraine.Today meluncurkan 'Brave Cities' dengan mengajak turis melihat Ukraina yang hidup di tengah konflik.
"Mulailah dalam perjalanan ke Ukraina yang mengagumkan sekarang juga," tulis situs web perusahaan wisata itu.
Meskipun internasional memberi peringatan untuk bepergian ke Ukraina, perusahaan mengatakan bahwa telah menjual 150 tiket. Sementara situs webnya yang menawarkan informasi tentang bepergian dengan aman ke dan dari Ukraina menerima 1,5 juta hit per bulan, naik 50% pada jumlah pra-invasi.
Dikatakan siapa pun yang mendaftar untuk tur dapat berjalan di antara puing-puing bom, bangunan yang hancur, katedral dan stadion, serta beragam perangkat keras militer yang terbakar. Ditambah raungan sirene serangan udara yang berkepanjangan. Ranjau darat juga masuk ke dalam risiko.
Mengerikan bukan, bila kita merasakan semua itu untuk liburan? Pendiri dan CEO Visit Ukraina Anton Taranenko mengatakan apa yang ditawarkannya ini bukanlah 'pariwisata gelap' yang melihat pengunjung berduyun-duyun ke situs lain dari kematian, bencana dan kehancuran di seluruh dunia.
"Ini bukan hanya tentang bom, apa yang terjadi hari ini di Ukraina juga tentang bagaimana orang belajar untuk hidup bersama dengan perang, saling membantu. Ada perubahan nyata, semangat jalanan baru,"
"Mungkin di seberang jalan dari tempat bom baru-baru ini terjadi, Anda akan melihat teman-teman makan makanan tradisional yang enak di bistro yang dibuka kembali. Kami senang untuk beberapa saat, tidak hanya hal buruk dan sedih seperti yang terlihat di TV. Hidup terus berjalan dan ada harapan bahwa semua ini akan segera berakhir," katanya.
Namun demikian, Taranenko menghimbau orang untuk berkunjung.
"Jika Anda ingin melihat kota-kota kami yang hancur dan orang-orang pemberani bertempur, silakan datang sekarang," katanya.
Namun, tambahnya pengunjung harus menyadari bahwa tidak ada tempat di Ukraina yang 100% aman. Meskipun memiliki pemandu akan membantu mengurangi bahaya. Tetap ada yang mau nih?
Dari 150 tiket yang terjual, 10 diantaranya berasal dari Amerika. Grup tur nantinya akan dibatasi hingga 10 grup. Peserta akan bertemu pemandu mereka di titik penjemputan dan bersiap bertindak bagaimana jika situasi kritis muncul. Misalnya mencari perlindungan jika sirene serangan udara berbunyi.
Selanjutnya: Pemerintah Ukraina Tidak Sarankan Datang
(sym/wsw)